
Bagi masyarakat Gorontalo yang jauh dari pelabuhan indikatornya melalui bunyi bambuA (terompet dari kerang) yang terdengar dimana-mana.
Kandungan gizi duwo cukup tinggi, bahkan mengandung banyak hormon hingga dapat menambah vitalitas. Begitu populernya duwo sehingga setiap orang Gorontalo sangat merindukannya, apalagi jika diramu dalam masakan Gorontalo seperti perkedel, yilepaO (sagu yang di campur duwo ), pepes duwo, tumis,"masak kering" dan duwo goreng kering. Untuk melayani permintaan Orang Gorontalo dari luar daerah, duwo dikemas dalam termos dan dikirim dengan kargo khusus ke tempat tujuannya. Munculnya Duwo sampai dengan saat ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut mengingat proses terjadinya menurut cerita sebagian orang utamanya dari para nelayan masih merupakan tanda tanya besar. Dari cerita yang beredar Duwo ini berasal dari Hulu sungai Bone terbungkus oleh selaput dan hanyut dibawa arus sungai ke laut. Sampai dilaut selaput yang sangat besar tadi akan pecah jika ikan-ikan dilaut menggitinya sehingga Nike atau Dowo tadi menyebar.

source : http://www.ict4pr.org/