Hampir setiap akhir bulan dalam kalender Tahun Qomariah di Gorontalo khususnya di muara sungai Bone, muncul sejenis ikan kecil yang ukuranya lebih kecil dari teri yang oleh masyarakat disebut " Nike" atau "DUWO".
Bagi masyarakat Gorontalo yang jauh dari pelabuhan indikatornya melalui bunyi bambuA (terompet dari kerang) yang terdengar dimana-mana.
Kandungan gizi duwo cukup tinggi, bahkan mengandung banyak hormon hingga dapat menambah vitalitas. Begitu populernya duwo sehingga setiap orang Gorontalo sangat merindukannya, apalagi jika diramu dalam masakan Gorontalo seperti perkedel, yilepaO (sagu yang di campur duwo ), pepes duwo, tumis,"masak kering" dan duwo goreng kering. Untuk melayani permintaan Orang Gorontalo dari luar daerah, duwo dikemas dalam termos dan dikirim dengan kargo khusus ke tempat tujuannya. Munculnya Duwo sampai dengan saat ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut mengingat proses terjadinya menurut cerita sebagian orang utamanya dari para nelayan masih merupakan tanda tanya besar. Dari cerita yang beredar Duwo ini berasal dari Hulu sungai Bone terbungkus oleh selaput dan hanyut dibawa arus sungai ke laut. Sampai dilaut selaput yang sangat besar tadi akan pecah jika ikan-ikan dilaut menggitinya sehingga Nike atau Dowo tadi menyebar.
Umumnya oleh para nelayan mengetahui kalau nike sudah muncul dari perut ikan hasil tangkapan mereka yang memakan nike-nike tadi. Biasanya Duwo ini disebut dengan Nike Baru, nah nike baru ini harga jualnya cukup tinggi kisaran harganya cukup bervariasi mulai dari Rp. 7.500 sampai Rp.10.000 dengan menggunakan takaran kaleng susu kental. Meski memiliki nilai tawar yang cukup mahal, bagi masyarakat Gorontalo hal itu bukan menjadi persolan, yang penting bagi mereka bisa mencicipi Nike Baru karena Nike baru memiliki cita rasa yang sangat gurih untuk dinikmati. Nike Gorontalo memiliki masa panen sampai seminggu. Lebih unik lagi Duwo yang menyebar dilaut selama beberapa hari, akan kembali lagi ke hulu sungai sebagai tempat asalnya. Satu hal yang menarik Nike² tadi akan dibimbing oleh Nike jenis lain yang biasa disebut dengan Bilowa dan Piloheluta. Perbedaannya adalah kalau Bilowa nike yang sangat halus lebih halus dibanding Nike Laut sedangkan Piloheluta adalah jenis nike yang memiliki ukuran yang sangat tipis dan panjangnya bisa mencapai 7 kali lipat dari nike biasa. Nah nike jenis ini oleh orang Gorontalo disebut dengan Nike Koala atau” Nike Sungai “. Cita rasanya pun berbeda. Bahkan lebih gurih bila dibanding dengan nike yang pecah dilaut. Nike dari laut tadi akan akan pulang kembali ke hulu sungai mengikuti nike jenis Bilowa dan Piloheluta tadi dan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai memanfaatkan moment ini untuk menangkap nike yang pulang kembali ke hulu. Oleh sebagian orang–orang tua disini apabila nike sudah kembali ke hulu, bagi mereka itu merupakan pertanda bahwa keeseokan harinya sudah memasuki bulan baru dilangit (qomariah). Meski terkesan mitos dan memerlukan penelitian lebih lanjut namun pada umumnya penetapan bulan baru berdasarkan nike ini sudah sangat terbukti bahkan banyak yang tidak dapat menyangsikan ke-akuratan-nya, sehingga sering dijadikan patokan sebagai awal bulan ramadhan dan 1 syawal. Wallahu ‘Alam.. Anda tertarik untuk untuk mencicipinya atau justru tertarik ingin menelitinya..?? silahkan berkunjung ke Gorontalo.
source : http://www.ict4pr.org/
0 comments:
Post a Comment