[GM2020] Penyelusuran Sejarah Gorontalo

From: Bakri Arbie <*******kri@yahoo.com>

Yth Rekan-rekan SSG-Gtlo,
Dari books google dan sedikit membaca di Perpustakaan di Deakin dan Melbourne Uni ada beberapa info tentang sejarah Gorontalo. Kira-kira ditahun 1511 bisnis regional sudah cukup berkembang yaitu dengan Cina,Jepang di bagian Utara nusantara, sedangkan di bagian Barat,adalah rentetan Turki yang menguasai Timur Tengah, Persia yang menguasai Teluk Persia dan sekitarnya dan satu lagi kerajaan Moghul yang berbasis di India,ketiganya adalah negara Muslim. Sedangkan di Nusantara yang yang dianggap sudah kuat dalam percaturan bisnis maupun kekuasaan adalah Melayu,didaerah Sumatera,Riau dan Malaya,berikutnya adalah Jawa yang berbudaya tinggi dan begitu pula Bugis sudah memegang peranan bisnis dan jiwa maritimnya.Jadi ada tiga kekuatan Nusantara saat itu Melayu,Jawa dan Bugis.

Menurut sejarah bisnis saat itu bercampur dengan perampokan/pembajakan kalau kepepet. Nusantara sudah dimasuki budaya dan agama Hindu,Budha dan kemudian masuk Islam.

Bangsa Eropa yang pertama masuk ke Indonesia adalah Portugis dan Spanyol karena mereka sudah mmpunyai teknologi maritim dalam arti teknologi kapal dan navigasi yang lebih maju karena sering bertempur dan interaksi melawan armada negara Islam di Eropa.

Kemudian menyusul Belanda dan Inggeris yang tahap awal kalah,namun secara mantap dengan strateginya kedua negara ini kemudian menguasai Asia Tenggara.
Khusus tentang adanya 3 benteng di Gorontalo yaitu 1 di dekat danau Limbot dan 2 buah dekat Kwandang.

Menurut literatur yang menulis tentang Bugis,ternyata bisnis dari Jawa Timur melewati Makasar saat itu Jampandang menuju ke Utara lewat Filipina menuju ke Jepang dan Cina menumbuhkan jalur bisnis yang sebagian melewati laut dan sebagian melewati darat agar lebih cepat.Alasan lain lagi waktu itu dengan kapal layar antara Sulawesi dan Kalimantan pada bulan tertentu kurang angin sehingga kapal layar tidak jalan.

Jalur yang dibina orang Bugis dan Portugis saat itu adalah melewati darat dari Sulawesi Selatan memotong lewat Toraja,menyeberang Teluk Tomini ke Gorontalo dan dengan perahu menuju danau Limboto dan dari Limboto mendarat lagi Kwandang dan disambung ke Filipina menuju Cina dan Jepang. Informasi ini mejawab pertanyaan saya tentang perlunya benteng Otanaha yang menghadap ke danau Limboto.

Rupanya pengamanan perlu diperkuat pula karena ada suatu daerah di Atinggola yang orangnya garang dan sering merampok yaitu kerajaan Kaidipan selain adanya suku Moro yang berasal dari Filipina Selatan.

Satu hal yang membuat saya mencari Atinggola dari website booksgoogle dan ternyata ada penelitian tentang bahasa Atinggola oleh Ibu Mientje Kasim.Ternyata Atinggola adalah suatu daerah yang strategis di zaman dahulu. Mengingat pentingnya studi sejarah linguistik saya jadi ingin menghimbau Mbak Titien yang sedang belajar di Melbourne Uni untuk mempelajari,sejarah Gorontalo dari linguistik. Ternyata ada beberapa bahasa di Filipina yang mirip Gtlo ada past,present,future. Begitu pula pengaruh bahasa Portugis di Gtlo barangkali terjadi selama periode bisnis Utara Selatan masih masih berjalan lancar. Suku laut Bajau menurut sejarah adalah suku Wajo,Sulawesi Selatan yang mengembara kemana-mana,bahkan hingga Madagaskar dan pantai Afrika Timur.

Termasuk suku Bajau di Torosiaje saya kira berasal dari akar yang sama. Suku Bajau ternyata merupakan bagian dari kekuatan Maritim dari Bugis/Sulawesi Selatan.

Demikian sedikit kumpulan info yang perlu dikonfirmasi dan ditelusuri lebih lanjut oleh para ahlinya. Sebagai penutup,kami ucapkan Selamat Kongres Inovasi Gorontalo untuk Indonesia. Insya Allah berjalan lancar adanya.

__,_._,___

0 comments:

[GM2020] SURAT UNTUK REKTOR UNG (TANGGAPAN untuk semua)+

Posted at at 9:23 PM on
Posted by Unknown Filed under: Be the first to leave a comment! Readmore »»

Wakakakakakak... nt ini eh...

kalo bo orang lain tantu somo dapa balas 18 Paragraf pake kalimat
rumit bin ilmiah hahahhah

kalo ana paling2 bo ba'alo stow.. hehehe becanda boss...^_^
karna so nyanda TOP bakalae pake Ba'alo skarang...

bgini wa...sekalian olo buat semua semuanya

UNG adalah center of civilization in Gorontalo.. tentunya harus di
dukung oleh sarana dan pra nya yg sebisanya memadai untuk mengeluarkan
output yg borkualitas.. meski baru beberapa tahun sejak resmi
menyandang universitas negeri, UNG sekarang ini memasang "Speed 200"
(istilah the fastest di Winning Eleven) berusaha untuk mengejar
ketertinggalan yang ada meskipun dengan dana yang "minim"..

Pak Pandu sebagai Laskar terdepan (ceileeeh..Hidup Pak Pandu..!!)
dalam bidang IT bersama fatek dan Puskom (juga sisdiksat) meski dengan
dana yg 1/1000 bisa menjadikan UNG dalam bidang TI perkembangannya
sudah bisa dikatakan "canggih" untuk ukuran Nasional. dimana sudah
bisa mngadakan pendidikan jarak jauh lewat teleconfrence dengan
bebagai universitas Negeri yg Maju di Indonesia juga Luar Negeri..
itupun saya lihat pada tahun 2003 (kalo gak salah yah pak..)sekarang
tentu lebih dari itu.
dulunya VQ masih sibuk merangkai kabel LAN, justru sekarang memakai
Teknologi Wireless. meski sekarang Fatek dosennya masih meng Upgrade
Pendidikannya di luar gorontalo..
demikian juga dengan dosen2 fakultas lain, sebagian masih berada di
Luar Negeri untuk studi S2 dan S3(Fak. FSB). tentunya kita semua
berharap sekembalinya beliau2 ini bisa menjadikan output dari
Universitas ini lbih Berkualitas.

Bicara mengenai kualitas sekarang justru motivasi para mahasiswa untuk
meraih gelar S1 sebagian besar adalah mengejar "Prestise" sebagai PNS.
kita bisa membuat sebuah anggapan bagaimana seleksi CPNS dimana para
ratusan sarjana s1 Ekonomi berebut jatah 3 Orang sebagai verivikator
di Provinsi Gorontalo.. seakan2 hilang semua mengenai teori2 manajemen
bisnis, atau prinsip wirausaha yg ditanamkan di bangku kuliah.. justru
hanya ingin menjadi orang upahan dibanding jadi pembuka lapangan
pekerjaan bagi orang lain dengan mendirikan usaha..

memang.. teman saya yg lulusan SMK1 (SMEA) katanya di UNG belajar
Akuntansi hanyalah merupakan Pengulangan saja dari materi di SMK.. gak
ada yang anamanya Upgrade Ilmu, dan katanya juga Kuliah hanya untuk
meraih Gelar sarjana.

Pak MY yang juga sebagai dosen Fisika, saya salut dengan keinginan
anda untuk memajukan UNG dengan pandangan2 dan ide2 anda yg "hanya
saja" ditolak oleh birokrasi kampus. dan sekarang indormasi yg saya
dengar mengenai anda, yaitu melanjutkan kuliah S2 dengan dana pribadi
daripada menggantungkan harapan dari Lembaga kampus.. meski (anda
sendiri bilang) menjadi pekerja sambilan yaitu sebagai kuli bangunan..
hehe.. sebuah pertanyaan buat pak MY.. "Apakah Kuda NcokiMori Berlari
berlawanan arah di atas gerbong(menuju gerbong terkahir) dengan
kecepatan 10 KM/H, maka berapakah kecepatan Ncokimori dibandingkan
dengan orang Yg diam di pinggir stasuin?". pastilah bapak bisa
menjawab. karena menurut saya percuma menghabiskan energi dengan
kecepatan penuh jika di sekeliling kita lebih cepat dari kekuatan
kita. Apakah pak MY setelah mencapai Gelar S2 masih ingin kembali dan
membangun Kampus UNG Tercinta?
saya berharap demikian buat bapak, supaya Pemantauan bapak meski
dengan mnggunakan Teleskop Hubble Yg Milyaran tahun cahaya dapat
terpantau tentu lebih "indah" jika langsung berada di atas Obyek yg
kita Lihat itu dengan berkreasi melalui panca Indra dan diturunkan
lewat dedikasi tinggi sebagaimana prinsip seorang Ilmuwan yg bapak
pegang.. karena dosen tentu seorang ilmuwan. Gorntalo sagant
membutuhkan orang seperti bapak.

untuk K fany.. Seorang Muslim Sejati di Negeri Atheis.. surat K fany
Buat Pak rektor tentu saja adalah harapan2 demi kemajuan UNG. saya
berharap dengan ilmu yg K fany dapati di sana bisa sangat berguna demi
kemajuan Gorontalo Kelak. cuma perlu di sadari bahwa kampus UNG masih
memerlukan dana untuk membangun cecara fisiknya dulu.. jika
dibandingkan dengan kampus di Luar negeri yg tekonsentrasi pada biaya
riset dan bukan untuk sarana fisik.
Untuk Pak Basri, Selamat Pagi Pak... heheh
Saya hanya mengenal Beliau ketika Acara debat cagub di gedung Serba
Guna UNG yg sempat disiarkan di TV.. dari keterangan teman2 saya
orangnya adalah lulusan Universitas Di USA dan sekarang sedang studi
(lagi) di Belanda.. saya cuma terkesan dengan beberapa tulisan Bapak..
dan juga pertanyaan bapak ke Calon Gubernur dalam Bahasa Inggris
tentang akuntabilitas yg sempat membuat kelabakan calon nomor 2
hihihhi ... Maju Terus Pak...!!! semoga bapak bisa cepat kembali Ke
Gorontalo dan membangundaerah tercinta ini..

yah dari semuanya . kid hanya berharap dan berharap saja. meski para
kalangan terdidik dari gorontalo berada di "luar" sana semoga bisa
pulang dan tidak membandingkan mengenai "Private Income" dibandingkan
dengan dedikasi untuk kemajuan anak daerah.. jangan jangan nanti ada
kata "percuma saja saya menerapkan ilmu saya di sana, karena Gak Level
para penerima ilmunya .. nanti bakalan gak nyambung"

harapan saya lagi yah..."Semoga para dosen jangan menyuruh mahasiswa
untuk menanda tangani daftar hadir Untuk 3 Kali Pertemuan dengan
alasan hanya akan mengajar sambilan di Universitas swasta lain" heheh

salam

Kid

UNG.. Universitas Nggak Gelo

--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, julis ibrahim
<julis.ibrahim@...> wrote:
>
> Richi, barusan saya dapat sms dr ti pakuni, dia bilang nt ini
PARAKALOLO deng BIONGO alias SINTING.hehehehe............
>
>
> ----- Pesan Asli ----
> Dari: youlooksosillyface <richie@...>
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Terkirim: Selasa, 11 Desember, 2007 10:57:45
> Topik: Re: Bls: [GM2020] SURAT UNTUK REKTOR UNG (TANGGAPAN untuk semua)
>
> Doesen : "slamat pagi ....."
> Mhs : "SLAMAT PAGHIIII PAAAAAAAAAAAAAAK. .."
> Dosen : "ada tugas buat kalian... minggu depan saya kumpul.."
> .. Buat makalah tentang Koperasi minimal 50 Halaman dan
>
> diTulis Tangan.. gak boleh print dari komputer
> dengan tujuan makalah yg kalian tulis tangan bisa
> terserap oleh otak kalian..
> "Bahannya dari Diktat yang kalian beli dari saya seharga
> Rp. 25.000,-"
> " OK Sudah kelompok berapa sekarang? mari kita lanjutkan
> diskusi makalah kelompok yg telah kalian buat..
> " saya tinggal dulu sebab saya mau mengajar di Ichsan dulu."
> so baku tabrak jadwal... OK? jangan lupa next week..
> Mhs : "OK PAAAAAK... (Cihui... Lauka dulu...tdk usah diskusi
>
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa <ickydei@ >
> wrote:
> >
> > Dear All Milister
> >
> >
> > Makin hari makin tambah menarik dan Hangat saja
> > mengenai Topik mengenai Surat Untuk Rektor UNG, sampai
> > Pandu Nusantara Harus memberikan Klarifikasi atas
> > surat dari Fany Salamanya.
> >
> > Harusnya Pak Nelson Pomalingo yang memberikan
> > tanggapan surat ini karena Kop Suratnya memang di
> > Tujukan buat Pak Nelson. Entah Apakah Pak Nelson
> > sempat membaca isi dari Email ini atau hanya di
> > masukkan ke Recycle Bin, tapi terlepas dari apa yang
> > sedang menghangat dalam Komunitas ini alangkah
> > Bijaksananya Jika Pak Nelson bisa menginformasikan
> > kepada Komunitas Gm2020 mengenai Visi dan Misi Beliau
> > selama menjadi Rektor UNG karena ibaratnya Pak Nelson
> > adalah Nahkoda dari Kapal UNG.
> >
> > Menurut Hemat saya, Apa yang di sampaikan oleh Bapak
> > fany Salamanya menurut Prespektif pendidikan sangatlah
> > Benar karena Logikanya adalah Jika ingin menjadi Dosen
> > S1 haruslah Dosen tersebut Minimal S2 di Bidang yang
> > yang di ajarkan dan Saat ini telah ada Aturan setiap
> > Pendidik harus memiliki Akta 4 dimana sebagai Syarat
> > Kelulusan utk bisa mengajar. Tapi saya pribadi juga
> > tdk bisa menyalahkan pendapat dari Bpk Pandu
> > Nusantara, karena memang Kondisi saat inilah yang bs
> > memaksa demikian tp setidak2nya sudah arah yang di
> > harapkan seperti Pemikiran Bpk Fany Salamanya dimana
> > banyak teman2 dari UNG saat ini di sekolahkan lagi ke
> > Jenang S2 dan S3, salah satunya dari teman2 Milist
> > kita (Agus L,Titin,Hartono, Lyan Hajarati,dll) ada Juga
> > yang bukan dari Komunitas Milist (Arfand
> > Utiarahman,Widy Mambo,dll) dimana semuanya itu
> > merupakan Dosen UNG saat ini tengah di Upgrade SDM dan
> > Gelarnya. dan tentunya akan kembali ke UNG utk bisa
> > mengapresiasikan Apa yang telah di pelajari selama S2
> > dan S3 di Luar dari Gorontalo.
> >
> > Dan karena Usia Prop. Gorontalo saat ini masih seumur
> > Jagung baru 7 Tahun jadi wajar dan masih bs di terima
> > secara umum bahwa Kondisi Pendidikan saat ini masih
> > seperti saat ini, dan Insya Allah dalam 10 Tahun ke
> > depan harapan dari Bpk Fany Salamanya akan terwujud.
> > Kenapa ?? Karena saya sebagai Org gtlo sangat paham
> > sekali dengan Pola Pikir orang gtlo dimana tdk mau
> > kalah dengan daerah tetangga, Gengsi Mo Pate, dan hal
> > ini yang membuat Org Gtlo di Rantau dapat di
> > perhitungkan. Tapi kadang Gengsi Mo Pate juga sering
> > di gunakan dalam hal2 yang negatif sehingga kadang
> > merugikan pribadi masing2 tp alangkah baiknya jika
> > budaya gengsi mo pate ini di gunakan dalam hal
> > berlomba2 berbuat yang terbaik khususnya dalam hal
> > meningkatkan taraf pendidikan di UNG.
> >
> > Dan saya yakin Pak Nelson seorang Prof pasti jauh ke
> > depan berpikir dari kita2 yang ada di luar System dari
> > UNG dan tentunya masih ada kendala2 yang di hadapi
> > saat ini baik secara Intern dan Extern. dan Alangkah
> > Baiknya jika dalam Satu Payung UNG Saling Mendukung
> > dan Bahu membahu utk meningkatkan Kwalitas Mutu
> > Pendidikan UNG bukan saling menjatuhkan, tapi jadikan
> > apa yang telah lalu sebagai Keberhasilan yang
> > tertunda.Janganlah kita ... kita Berteriak2 dari Luar
> > tetapi tidak bisa memberikan SOLUSI karena utk menjadi
> > Pengkritik meruapakan hal yang Mudah dari Pada Pemberi
> > Solusi.
> >
> > Setiap Manusia yang ada di Bumi Allah Swt pasti Pola
> > Pikirnya semua berbeda2, walaupun punya tujuan yang
> > sama, utk itu terkadang kita ingin agar apa yang
> > menjadi harapan kita kepada Satu Institusi seperti UNG
> > tidak bisa sejalan dengan Pemikiran Kita, nah kalo
> > seperti ini tentu saja pasti beda .. karena Rektornya
> > Bukan Kita, mungkin Sang Rektor Punya Tujuan yang sama
> > seperti kita yang ingin memajukan UNG ke depan tp
> > Jalan Pikirannya tidak sama seperti yang kita
> > Pikirkan.
> >
> > Tapi Harapan saya ... kembali lagi kita kepada Visi
> > dan Misi dari Para Pendiri Gm2020 dimana adalah max di
> > tahun 2020 Gorontalo yang kita cintai telah mengalami
> > Kemajuan Bukan saja dalam Hal Pendidikan, dan tentunya
> > Maju pertama dari Sisi Ekonomi Masyarakat Gtlo,Pola
> > Pikir Masyarakat Gtlo dengan Budaya Tutuhiya makin
> > terkikis (artinya maju).
> >
> > Tapi makin Maju suatu daerah maka makin tinggi tingkat
> > kriminalitas suatu daerah, coba bandingkan 20 tahun
> > yang lalu khusus teman2 yang pernah tinggal di gtlo,
> > dimana dahulu Gtlo kehidupannya sangat tenang, Tingkat
> > Kriminalitas masih Minim karena tingkat Kebutuhan
> > masih Rendah,Bandingkan dengan Saat ini dimana telah
> > Menjadi Propinsi Gtlo otomatis telah maju beberapa
> > langkah dan coba perhatikan baik2, tingkat
> > Kriminalitas makin tinggi,Budaya2 tradisional makin
> > terpinggirkan di ganti dengan Budaya2 dari Luar,
> > Oraang tua makin was-was dalam hal pembentukan Pribadi
> > Anak, RAHUL (Raja Hugel) makin merajalela di mana2,
> > baik dari tingkat bawah hingga tingkat Atas, dan masih
> > banyak lagi Potret perbadingan antara 20 tahun yang
> > lalu dengan saat ini.
> >
> > Kembali lagi ke Masalah UNG, pertanyaannya sekarang
> > memang harus di di tanggapi oleh sang Rektor karena
> > Bpk Pandu Nusantara hanyalah seorang Spesialis di
> > Bidang IT yang bs memikirkan UNG dari satu SISI
> > sedangkan Pak Nelson bisa memberikan Penjelasan dari
> > Berbagai Macam Sisi.
> >
> > Dan kembali lagi denagn Visi dan Misi dari para
> > Moderator, bahwa Milist ini milik siapa saja dan tidak
> > ada yang yg bisa mengKlaim ini utk khusus Kaum ini and
> > Kaum Itu.
> > Pertanyaan Khusus kepada Moderator : masih relevan kah
> > Milist Gm2020 ini di katakan Milik semua orang ??
> > karena ada suara yang mengatakan bahwa saat ini Milist
> > ini adalah Milik orang2 Para Intelek yang terpelajar
> > dengan pendidikan Minimal S2, sedangkan teman2 yang
> > SMA,SMP dan di bawah S1 belum pantas utk bisa
> > memberikan sumbangsih dalam Milist ini.
> >
> > OK.. akhir kata kepada Bapak Fany S, dan Bapak Pandu,
> > janganlah kita perdebatkan masalah Prinsip karena itu
> > tdk akan habis2nya karena hanya akan mengurangi rasa
> > kekeluargaan kita ke depan. karena sampai kapanpun
> > masalah ini tdk akan ada habisnya, tp kita semua
> > berharap ke depan UNG akan tetap memperhatikan
> > Kwalitas. Tapi banyak Juga Orang Gtlo hanya dengan
> > pendidikan SMA mereka semua justru kepintaran di atas
> > rata2 dari para Sarjana S1 dan S2 bahkan S Teler.
> >
> > Jadi Pada Prinsipnya Kembali lagi kepada Kita sebagai
> > Orang Tua dalam Hal Mendidik Anak D Rumah karena Guru
> > yang sangat membantu POla Pikir Anak menjadi Cerdas
> > adalah Orang Tua.
> >
> > Mohon maaf kepada teman2 yang sempat tdk berkenan
> > dengan Tulisan saya kali ini. Semoga ada titik
> > temunya. dan Gorontalo benar2 bisa maju, dan kepada
> > teman2 yang Ikut Ujian PNS kemaren Yang lulus, saya
> > ucapkan selamat bergabung dengan Team Hijau karena di
> > Gorontalo saat ini makin banyak yang berwarna Hijau.
> > Semoga di tahun2 mendatang makin banyak Para Investor
> > membuka Peluang kerja utk para tenaga Swasta.
> >
> > Wassalam
> >
> >
> > Taufik Polapa
> > Org Biasa d Luar
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > --- my <myncokimori@ ...> wrote:
> >
> > > Bung Fany Anda jangan terlalu bertanya begitu,
> > > silakan anda masuk dulu di UNG saya ini bukan lagi
> > > main di luar saya hamtam langsung di rapat senat
> > > UNG. Dan kalau saya ada di setiap rapat2 UNG itu
> > > akan melihat bahwa saya akan menyatakan sesuatu.
> > > Pemikir Pandu adalah memang itu yang akan di
> > > harapkan di masa akan datang. Anda sebelum
> > > memberikan surat itu sudah basi dan saya sudah
> > > ungkap sejak anda belum masuk di millis ini. dari
> > > tahun 1999 saya sudah ungkapkan ke nani tuloli malah
> > > saya di carikan celah2 supaya saya akan di keluarkan
> > > di UNG. Mungkin kalau anda jadi dosen di UNG akan
> > > lebih parah lagi.
> > > Saya tahu permainan di UNG mereka banyak yang baik2
> > > alias manggung di depan mata dan stelah di belakang
> > > saya akan jelek2kan itu tradisi yang saya lihat.
> > >
> > > Mengenai anda mengutip akata pak Ary, itu juga sudah
> > > saya mau lakukan bagaimana di masa akan datang
> > > bahkan saya pernah mau mencalon diri jadi sekretaris
> > > laboratorium fisika tetapi karena saya tidak punya
> > > masa dan dukungan saya hanya dapat satu suara yaitu
> > > suara pak mursalin itu kasus di jurusan saya.
> > > jadi kalau masalah jabatan dan anda tanya pembantu
> > > rektor berapa kepada pandu itu tidak benar, karena
> > > saya kenal baik pandu orangnya tidak ada ambisi
> > > begitu.
> > > Selama saya berada di UNG beliau tak ada mabisi apa2
> > > dan beliau adalah orang yang banyak memberikan
> > > sumbangsih terhadap UNG.
> > >
> > > Coba berani pak nelson rekomendasi nama fany ini
> > > untuk jadi dosen di UNG, karena saya tahu anda
> > > adalah familiar berani angkat dosen yang masih studi
> > > di luar negeri dan mungkin fany inilah menjadi orang
> > > membawa ung untuk world class university tetapi
> > > ingat apapun anda tetap juga akan butuh kami
> > > walaupun kami ini orang bodoh dan tidak punya gelar
> > > akademik master dan doktor sebab % dari seluruh akan
> > > di nilai.
> > >
> > >
> > >
> > > ----- Original Message ----
> > > From: fany salamanya <fany_gorontalo@ ...>
> > > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> > > Sent: Monday, December 10, 2007 10:05:32 PM
> > > Subject: Bls: [GM2020] SURAT UNTUK REKTOR UNG
> > > (TANGGAPAN untuk semua)
> > >
> > > Berarti anda sudah pengalaman dong mencari kepuasan
> > > di gang doli di surabaya.
> > > Kalau boleh tahu itu gang apa sampai anda puas
> > > mencari kepuasan di sana? He..he..he..
> > >
> > > Saya kira otak anda perlu mengambil positif dan
> > > i'tibar dari tulisan saya.
> > > Saya cinta UNG, saya cemburu melihat kemajuan
> > > universitas lain.
> > > Makanya saya mengirim surat ke Rektor dan mengajak
> > > teman-teman dimilis ini untuk melihat kemunduran dan
> > > kemajuan UNG.
> > >
> > > Kalau boleh tahu anda sebagai Pembantu Rektor berapa
> > > di UNG?
> > >
> > > Marilah kita bangun UNG.
> > > UNG adalah milik kita semua.
> > >
> > >
> > >
> > > ----- Pesan Asli ----
> > > Dari: Pandu Nusantara <tepandu@gmail. com>
> > > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> > > Terkirim: Senin, 10 Desember, 2007 9:27:03
> > > Topik: Re: [GM2020] SURAT UNTUK REKTOR UNG
> > > (TANGGAPAN untuk semua)
> > >
> > >
> > > kalo mo cari kepuasan, datang saja ke gang doli di
> > > surabaya sehari semalam ditanggung puas.. kalo
> > > kepuasan yang bung fany cari.
> > >
> > > realistis bung, ini Indonesia, ini Gorontalo. masak
> > > iya jumlah tenaga admnistrasi di Institute anda mau
> > > dibandingkan dengan universiti di Gorontalo.
> > >
> > > kalo mau menilai, sekali2 pakailah sepatu orang
> > > lain, gunakan perspektif realitas bukan idealis.
> > > memangnya indonesia sudah berjalan seperti yang anda
> > > harapkan? kalo sudah baru anda bisa berharap UNG
> > > seperti yang anda harapkan juga yang saya harapkan,
> > > Universitas yang Ideal.
> > >
> > > anda tahu berapa dana rutin operasional dan
> > > pengembangan TIK di Universitas luar negeri, atau
> > > UGM lah?
> > > 4 Miliar om! saya lupa 4 m itu per bulan atau per
> > > semester atau per tahun.
> > > Brapa biaya operasional IT di UNG? 1/1000 dari 4 M
> > > per semester, hitung aja sendiri.
> > >
> > > so, kalo semua sistem administrasinya berbasis IT
> > > dari pusat sampai ke daerah, saya yakin gak perlu
> > > sampai 5 orang tenaga admnistrasi di UNG.
> > >
> > > jadi kalo mau menilai sesuatu, nilailah usaha yang
> > > sedang dikerjakan, jangan nilai hasil yang sudah
> > > didapatkan, dengan begitu kita bisa lebih memacu
> > > kemajuan dan bukannya mencari kesalahan.
> > >
> > > Rgrds,
> > > Pandu
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Pada tanggal 09/12/07, fany salamanya
> > > <fany_gorontalo@ yahoo.co. id> menulis:
> > > Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. .
> > >
> > > Nampaknya dari semua posting yang menanggapi surat
> > > saya ke rektor UNG belum ada yang benar-benar
> > > memuaskan saya. Saya hanya ingin mengajak teman2
> > > bahwa marilah mengambil positifnya dari surat
> > > tersebut, bukan hanya membuat argumen pembelaan
> > > semata.
> > > Surat/Posting saya tersebut memang bukan
> > > berlandaskan
> > > sebuah penelitian ilmiah, tapi merupakan eksplorasi
> > > pemikiran serta pengamatan empiris belaka (setelah
> > > melihat formasi CPNS untuk UNG) walau tanpa memiliki
> > > data-data yang cukup kuat.
> > > Kalau masih ada lagi yang keberatan, silahkan
> > > mengkritisi kata2 Pak Ary Pedju yang saya kutip pada
> > > tulisan tsb.
> > > Saya lebih respek pada Dinda Richie (kenapa
> > > yaa...kalau masalah agama aku sangat tidak
> > > sependapat
> > > dengan kamu Rich...tapi masalah kemajuan peradaban
> > > dunia saya salut terhadap pemikiran kamu),
> > > kalimatnya
> > > singkat pendek polos :
> > > Ini kata2 Richie : "sekalian juga mo sampaikan...
> > > kalo tmn saya yg mau jadi S1 yag jadi
> > > dosennya juga adalah seorang S1... jadi S1 mengajar
> > > calon S1, salah satu bahan materi pustakanya juga yg
> > > di ajarkan adalah Buku tentang Manajemen keluaran
> > > Orba
> > > yg masih ada tentang PJPT I, II pelita 1, 2 dst".
> > >
> > > Kekurangan saya termasuk kita semua dalam membahas
> > > posting ini karena kita tidak tahu apa Visi dan Misi
> > > dari Pak Rektor yang menjadi Visi dan Misi UNG saat
> > > ini.. Kalau Visi Misinya menjadikan UNG bertaraf
> > > Nasional, maka kita semua berhak mengkritisnya, tapi
> > > kalau Visi Misinya menjadikan UNG bertaraf Lokal,
> > > lebih baik dikusi kita akhiri saja..Mohon kalau ada
> > > yang tahu Visi Misi UNG saat ini apa??
> > >
> > > Agar lebih terstrukur dengan baik, saya akan
> > > menanggapinya satu persatu :
> > >
> > > 1. Untuk saudaraku Kiyai John Suwito Pomalingo,
> > > menurut teman anda bahwa Pendidikan di Gorontalo
> > > sudah
> > > salah jalan tolong diperjelas lagi, supaya diskusi
> > > kita lebih enak.
> > > Anda katakan begini : bahwa membandingkan atau
> > > memandang atau menilai sesuatu itu yah harusnya yang
> > > sederajat. Seperti ITB dan ITS, atau UGM sama UI.
> > > Sekarang ini IKIP/STIKIP sudah berubah statusnya
> > > menjadi sebuah Universitas yakni UNG, jadi kita
> > > harus
> > > bertanggungjawab terhadap peralihan ini dengan
> > > segala
> > > kemunduran maupun kemajuannya. Statusnya sudah sama
> > > dengan Universitas- universitas lain tanpa kecuali.
> > >
> > > 2. Untuk Sahabatku Hartono : Saya salut atas
> > > keprihatinanmu terhadap oknum-oknum UNG. Kamu
> > > katakan
> > > begini : Orang2 UNG tinggalkan UNG demi ikut
> > > birokrasi, pilkada, bahkan ada yang akan mengikuti
> > > pemilihan BPD (maksudnya DPD??) segala, baru gimana
> > > jadinya UNG, kalau UNG hanya di jadikan batu
> > > lanjatan
> > > aja Fanny, walaupun itu si terserah individu. Terima
> > > kasih kawan, semoga kamu yang dapat membawa
> > > perubahan
> > > di UNG, supaya anak-ku nanti (Insya ALLAH) 16 tahun
> > > kemudian, aku tak ragu2 menyekolahkan di
> > > UNG...AMIEN. .
> > >
> > > 3. Untuk Vicky (Conofamili) , kalau boleh saya tahu
> > > Dinda Vicky sebagai apa di UNG (tenaga teknisi,
> > > laboran atau dosen?). Saya hanya menyarankan kepada
> > > anda dan karo BAUK yang anda sebutkan, untuk
> > > melepaskan diri dari kebiasaan umum orang-orang
> > > Indonesia yang biasanya hanya saling menyalahkan.
> > > Inilah yang membuat negara kita tidak maju-maju,
> > > sulit
> > >
> > === message truncated ===
> >
> >
> >
> >

__,_._,___

0 comments:

Daftar Disertasi utk Kajian Goorntalo di Perpustakaan IPB

Bagian ini berisi tentang Informasi Kajian yang  dilakukan untuk Daerah Gorontalo dan Disimpan/Terkatalog pada Perpustakaan Institut Pertanian Bogor Hngga Desember 2007.  Halaman ini akan diupdate setiap saat, Jadi sering-seringlah berkunjung atau Berlangganan Berita Ririungan untuk mendapatkan Informasi terkini...Salam.(Admin-Ical)logo-ipblogo-pemprov-gorontalo

  1. Analisis kebijakan pengembangan perikanan tangkap dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir selatan Gorontalo-- Penulis ; Nurdin Jusuf - 2005
  2. Akar penyebab kemiskinan menurut rumah tangga miskin dan strategi penanggulangannya: kasus di Kota Ambon Provinsi Maluku, dan di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo -- Penulis ; Eddy Chiljon Papilaya - 2006
  3. Analisis kapasitas perikanan tangkap dalam rangka pengelolaan armada penangkapan di Provinsi Gorontalo-- Penulis ; Abdul Hafidz Olii - 2007

 

0 comments:

Strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir melalui "Perbankan Mikro", Studi kasus di Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Boalemo Propinsi Gorontalo

Bagian ini berisi tentang Informasi Kajian yang  dilakukan untuk Daerah Gorontalo dan Disimpan/Terkatalog pada Perpustakaan Institut Pertanian Bogor Hngga Desember 2007.  Halaman ini akan diupdate setiap saat, Jadi sering-seringlah berkunjung atau Berlangganan Berita Ririungan untuk mendapatkan Informasi terkini...Salam.(Admin-Ical)logo-ipblogo-pemprov-gorontalo

Penerbitan
2004;

Deskripsi Fisik
xiii,216 lembar, il., 30 cm..;

Subyek
Economics, Banking, Jawa Tengah, Pekalongan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Boalemo

Kata Kunci
;

Pembimbing
Kusumastanto, Tridoyo; Monintja, Daniel R

Abstrak bhs Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengkaji keadaan usaha masyarakat pesisir pada wilayah yang memiliki sumberdaya terbatas dan wilayah yang memiliki kelimpahan sumberdaya serta tingkat kesejahteraannya. (2) Mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat pesisir dalam mengatasi kondisi ketidakberdayaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui pemanfaatan sumberdaya perikanan. (3) Mengkaji strategi pemberdayaan masyarakat pesisir melalui model "perbankan mikro" sebagai salah satu kebijakan intervensi yang efektif untuk meningkatkan pendapatan riil masyarakat pesisir dalam rangka tercapainya pengelolaan wilayah pesisir terpadu. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu: Pertama, Pendapatan riil masyarakat pesisir di dua lokasi penelitian berada dibawah upah minimum regional/Upah Minimum Propinsi (UMR/UMP). Pendapatan riil masyarakat pesisir di Kabupaten Pekalongan sebesar Rp.217.500,- per bulan sedangkan UMR/UMP sebesar Rp.315.000,--. Di Kabupaten Boalemo, pendapatan riil masyarakat pesisir sebesar Rp.258.500,-- per bulan, sedangkan UMR/UMP sebesar Rp.375.000,--, Kedua, dari hasil penelitian dan scoring dengan menggunakan tujuh (7) indikator variabel indikator kesejahteraan terhadap dua lokasi obyek penelitian, menunjukkan bahwa kedua daerah tersebut masuk dalam kategori miskin sehingga perlu diberdayakan. Ketiga, Pemberdayaan Ekonomi masyarakat pesisir melalui perbankan mikro agar efektif implementasinya dengan menggunakan pendekatan analisis strategi generic, maka untuk Kabupaten Pekalongan difokuskan pada sektor Hilir, sedangkan untuk Kabupaten Boalemo difokuskan di sektor Hulu. Saran-saran berdasarkan kesimpulan adalah sebagai berikut: Pertama, Agar pemberdayaan ekonomi nelayan tradisional melalui perbankan mikro dapat berhasil, besamya suku bunga maksimum 15 persen serta diperlukan iklim bisnis yang kondusif dengan mengedepankan komitmen dan kebijakan keberpihakan tanpa mengesampingkan aspek Prudential. Kedua, program pendampingan mutlak diadakan dalam rangka supervisi bidang manajemen, pemasaran serta berperan sebagai pengendali pelaksanaan perbankan mikro. Ketiga, masyarakat pesisir sudah saatnya diposisikan sebagai salah satu segmen dalam komunitas sosial yang dapat dipercaya "be trusted" sehingga berpotensi menjadi sektor unggulan, pasar kini dan pasar masa depan yang prospektif dan menjanjikan "lucrative".;

Abstrak bhs Inggris
This study aims at: (1) analysing the business conditions of the coastal society in the area having limited resources and in the area having abundant resources, and their level of welfare, (2) Identifying the factors influencing the welfare of the coastal society in handling the lack of empowerment to fullfill their living needs through the making use of fishery resources, and (3) analysing the strategy for empowering the coastal society through "micro banking" model, as one of the effective intervention policies, to increase their real earnings in order to a achieve the integrated coastal area management.The result of the study shows that: (1) The real earnings of the traditional fisher in the two locations of study is under the regional minimum wage/provincial minimum wage (RMW/PMW). The real earnings of the coastal society in Pekalongan Regency is of Rp. 217.500,- per month. While their RMW/PMW is of Rp. 315.000,-. In Boalemo Regency, it is of Rp. 258.000 per month, while the RMW/PMW is of Rp. 375.000,-. (2) Using seven indicator variables, the welfare indicator in the two locations of study shows that both locations are within the poor category, so they need to be empowered, (3) To make tbe empowering of the traditional fisher economy through micro banking effective, by using the generic strategic analysis, for Pekalongan Regency it is focused on the downstream sector, while for Boalemo Regency it is focused on the upstream sector. From the result of study it is suggested that: (1) To make the empowering of the coastal society economy through micro banking successful, the amount of the maximum interest rate should be 15 percent and there should be a conducive businees climate that puts forward the commitment and the taking sides policy without neglecting the prudential aspect. (2) The assistantship program must be conducted in supervising the management and the marketing and also in playing the role as the micro banking controller. (3) It is the time for the coastal society to be positioned as one the segments in the social community which can "be trusted" so it has the potenstial to be the primary sector, the current market and the prospective and "lucrative" future market.;

Kode Lokasi;

336.71
EDY s

0 comments:

Gorontalo Corner

Template by : Faizal Kasim
RMGB Blog is Powered by Blogger-Image Hosting By TinyPic