[GM2020] Penyelusuran Sejarah Gorontalo

From: Bakri Arbie <*******kri@yahoo.com>

Yth Rekan-rekan SSG-Gtlo,
Dari books google dan sedikit membaca di Perpustakaan di Deakin dan Melbourne Uni ada beberapa info tentang sejarah Gorontalo. Kira-kira ditahun 1511 bisnis regional sudah cukup berkembang yaitu dengan Cina,Jepang di bagian Utara nusantara, sedangkan di bagian Barat,adalah rentetan Turki yang menguasai Timur Tengah, Persia yang menguasai Teluk Persia dan sekitarnya dan satu lagi kerajaan Moghul yang berbasis di India,ketiganya adalah negara Muslim. Sedangkan di Nusantara yang yang dianggap sudah kuat dalam percaturan bisnis maupun kekuasaan adalah Melayu,didaerah Sumatera,Riau dan Malaya,berikutnya adalah Jawa yang berbudaya tinggi dan begitu pula Bugis sudah memegang peranan bisnis dan jiwa maritimnya.Jadi ada tiga kekuatan Nusantara saat itu Melayu,Jawa dan Bugis.

Menurut sejarah bisnis saat itu bercampur dengan perampokan/pembajakan kalau kepepet. Nusantara sudah dimasuki budaya dan agama Hindu,Budha dan kemudian masuk Islam.

Bangsa Eropa yang pertama masuk ke Indonesia adalah Portugis dan Spanyol karena mereka sudah mmpunyai teknologi maritim dalam arti teknologi kapal dan navigasi yang lebih maju karena sering bertempur dan interaksi melawan armada negara Islam di Eropa.

Kemudian menyusul Belanda dan Inggeris yang tahap awal kalah,namun secara mantap dengan strateginya kedua negara ini kemudian menguasai Asia Tenggara.
Khusus tentang adanya 3 benteng di Gorontalo yaitu 1 di dekat danau Limbot dan 2 buah dekat Kwandang.

Menurut literatur yang menulis tentang Bugis,ternyata bisnis dari Jawa Timur melewati Makasar saat itu Jampandang menuju ke Utara lewat Filipina menuju ke Jepang dan Cina menumbuhkan jalur bisnis yang sebagian melewati laut dan sebagian melewati darat agar lebih cepat.Alasan lain lagi waktu itu dengan kapal layar antara Sulawesi dan Kalimantan pada bulan tertentu kurang angin sehingga kapal layar tidak jalan.

Jalur yang dibina orang Bugis dan Portugis saat itu adalah melewati darat dari Sulawesi Selatan memotong lewat Toraja,menyeberang Teluk Tomini ke Gorontalo dan dengan perahu menuju danau Limboto dan dari Limboto mendarat lagi Kwandang dan disambung ke Filipina menuju Cina dan Jepang. Informasi ini mejawab pertanyaan saya tentang perlunya benteng Otanaha yang menghadap ke danau Limboto.

Rupanya pengamanan perlu diperkuat pula karena ada suatu daerah di Atinggola yang orangnya garang dan sering merampok yaitu kerajaan Kaidipan selain adanya suku Moro yang berasal dari Filipina Selatan.

Satu hal yang membuat saya mencari Atinggola dari website booksgoogle dan ternyata ada penelitian tentang bahasa Atinggola oleh Ibu Mientje Kasim.Ternyata Atinggola adalah suatu daerah yang strategis di zaman dahulu. Mengingat pentingnya studi sejarah linguistik saya jadi ingin menghimbau Mbak Titien yang sedang belajar di Melbourne Uni untuk mempelajari,sejarah Gorontalo dari linguistik. Ternyata ada beberapa bahasa di Filipina yang mirip Gtlo ada past,present,future. Begitu pula pengaruh bahasa Portugis di Gtlo barangkali terjadi selama periode bisnis Utara Selatan masih masih berjalan lancar. Suku laut Bajau menurut sejarah adalah suku Wajo,Sulawesi Selatan yang mengembara kemana-mana,bahkan hingga Madagaskar dan pantai Afrika Timur.

Termasuk suku Bajau di Torosiaje saya kira berasal dari akar yang sama. Suku Bajau ternyata merupakan bagian dari kekuatan Maritim dari Bugis/Sulawesi Selatan.

Demikian sedikit kumpulan info yang perlu dikonfirmasi dan ditelusuri lebih lanjut oleh para ahlinya. Sebagai penutup,kami ucapkan Selamat Kongres Inovasi Gorontalo untuk Indonesia. Insya Allah berjalan lancar adanya.

__,_._,___

0 comments:

[GM2020] SURAT UNTUK REKTOR UNG (TANGGAPAN untuk semua)+

Posted at at 9:23 PM on
Posted by Unknown Filed under: Be the first to leave a comment! Readmore »»

Wakakakakakak... nt ini eh...

kalo bo orang lain tantu somo dapa balas 18 Paragraf pake kalimat
rumit bin ilmiah hahahhah

kalo ana paling2 bo ba'alo stow.. hehehe becanda boss...^_^
karna so nyanda TOP bakalae pake Ba'alo skarang...

bgini wa...sekalian olo buat semua semuanya

UNG adalah center of civilization in Gorontalo.. tentunya harus di
dukung oleh sarana dan pra nya yg sebisanya memadai untuk mengeluarkan
output yg borkualitas.. meski baru beberapa tahun sejak resmi
menyandang universitas negeri, UNG sekarang ini memasang "Speed 200"
(istilah the fastest di Winning Eleven) berusaha untuk mengejar
ketertinggalan yang ada meskipun dengan dana yang "minim"..

Pak Pandu sebagai Laskar terdepan (ceileeeh..Hidup Pak Pandu..!!)
dalam bidang IT bersama fatek dan Puskom (juga sisdiksat) meski dengan
dana yg 1/1000 bisa menjadikan UNG dalam bidang TI perkembangannya
sudah bisa dikatakan "canggih" untuk ukuran Nasional. dimana sudah
bisa mngadakan pendidikan jarak jauh lewat teleconfrence dengan
bebagai universitas Negeri yg Maju di Indonesia juga Luar Negeri..
itupun saya lihat pada tahun 2003 (kalo gak salah yah pak..)sekarang
tentu lebih dari itu.
dulunya VQ masih sibuk merangkai kabel LAN, justru sekarang memakai
Teknologi Wireless. meski sekarang Fatek dosennya masih meng Upgrade
Pendidikannya di luar gorontalo..
demikian juga dengan dosen2 fakultas lain, sebagian masih berada di
Luar Negeri untuk studi S2 dan S3(Fak. FSB). tentunya kita semua
berharap sekembalinya beliau2 ini bisa menjadikan output dari
Universitas ini lbih Berkualitas.

Bicara mengenai kualitas sekarang justru motivasi para mahasiswa untuk
meraih gelar S1 sebagian besar adalah mengejar "Prestise" sebagai PNS.
kita bisa membuat sebuah anggapan bagaimana seleksi CPNS dimana para
ratusan sarjana s1 Ekonomi berebut jatah 3 Orang sebagai verivikator
di Provinsi Gorontalo.. seakan2 hilang semua mengenai teori2 manajemen
bisnis, atau prinsip wirausaha yg ditanamkan di bangku kuliah.. justru
hanya ingin menjadi orang upahan dibanding jadi pembuka lapangan
pekerjaan bagi orang lain dengan mendirikan usaha..

memang.. teman saya yg lulusan SMK1 (SMEA) katanya di UNG belajar
Akuntansi hanyalah merupakan Pengulangan saja dari materi di SMK.. gak
ada yang anamanya Upgrade Ilmu, dan katanya juga Kuliah hanya untuk
meraih Gelar sarjana.

Pak MY yang juga sebagai dosen Fisika, saya salut dengan keinginan
anda untuk memajukan UNG dengan pandangan2 dan ide2 anda yg "hanya
saja" ditolak oleh birokrasi kampus. dan sekarang indormasi yg saya
dengar mengenai anda, yaitu melanjutkan kuliah S2 dengan dana pribadi
daripada menggantungkan harapan dari Lembaga kampus.. meski (anda
sendiri bilang) menjadi pekerja sambilan yaitu sebagai kuli bangunan..
hehe.. sebuah pertanyaan buat pak MY.. "Apakah Kuda NcokiMori Berlari
berlawanan arah di atas gerbong(menuju gerbong terkahir) dengan
kecepatan 10 KM/H, maka berapakah kecepatan Ncokimori dibandingkan
dengan orang Yg diam di pinggir stasuin?". pastilah bapak bisa
menjawab. karena menurut saya percuma menghabiskan energi dengan
kecepatan penuh jika di sekeliling kita lebih cepat dari kekuatan
kita. Apakah pak MY setelah mencapai Gelar S2 masih ingin kembali dan
membangun Kampus UNG Tercinta?
saya berharap demikian buat bapak, supaya Pemantauan bapak meski
dengan mnggunakan Teleskop Hubble Yg Milyaran tahun cahaya dapat
terpantau tentu lebih "indah" jika langsung berada di atas Obyek yg
kita Lihat itu dengan berkreasi melalui panca Indra dan diturunkan
lewat dedikasi tinggi sebagaimana prinsip seorang Ilmuwan yg bapak
pegang.. karena dosen tentu seorang ilmuwan. Gorntalo sagant
membutuhkan orang seperti bapak.

untuk K fany.. Seorang Muslim Sejati di Negeri Atheis.. surat K fany
Buat Pak rektor tentu saja adalah harapan2 demi kemajuan UNG. saya
berharap dengan ilmu yg K fany dapati di sana bisa sangat berguna demi
kemajuan Gorontalo Kelak. cuma perlu di sadari bahwa kampus UNG masih
memerlukan dana untuk membangun cecara fisiknya dulu.. jika
dibandingkan dengan kampus di Luar negeri yg tekonsentrasi pada biaya
riset dan bukan untuk sarana fisik.
Untuk Pak Basri, Selamat Pagi Pak... heheh
Saya hanya mengenal Beliau ketika Acara debat cagub di gedung Serba
Guna UNG yg sempat disiarkan di TV.. dari keterangan teman2 saya
orangnya adalah lulusan Universitas Di USA dan sekarang sedang studi
(lagi) di Belanda.. saya cuma terkesan dengan beberapa tulisan Bapak..
dan juga pertanyaan bapak ke Calon Gubernur dalam Bahasa Inggris
tentang akuntabilitas yg sempat membuat kelabakan calon nomor 2
hihihhi ... Maju Terus Pak...!!! semoga bapak bisa cepat kembali Ke
Gorontalo dan membangundaerah tercinta ini..

yah dari semuanya . kid hanya berharap dan berharap saja. meski para
kalangan terdidik dari gorontalo berada di "luar" sana semoga bisa
pulang dan tidak membandingkan mengenai "Private Income" dibandingkan
dengan dedikasi untuk kemajuan anak daerah.. jangan jangan nanti ada
kata "percuma saja saya menerapkan ilmu saya di sana, karena Gak Level
para penerima ilmunya .. nanti bakalan gak nyambung"

harapan saya lagi yah..."Semoga para dosen jangan menyuruh mahasiswa
untuk menanda tangani daftar hadir Untuk 3 Kali Pertemuan dengan
alasan hanya akan mengajar sambilan di Universitas swasta lain" heheh

salam

Kid

UNG.. Universitas Nggak Gelo

--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, julis ibrahim
<julis.ibrahim@...> wrote:
>
> Richi, barusan saya dapat sms dr ti pakuni, dia bilang nt ini
PARAKALOLO deng BIONGO alias SINTING.hehehehe............
>
>
> ----- Pesan Asli ----
> Dari: youlooksosillyface <richie@...>
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Terkirim: Selasa, 11 Desember, 2007 10:57:45
> Topik: Re: Bls: [GM2020] SURAT UNTUK REKTOR UNG (TANGGAPAN untuk semua)
>
> Doesen : "slamat pagi ....."
> Mhs : "SLAMAT PAGHIIII PAAAAAAAAAAAAAAK. .."
> Dosen : "ada tugas buat kalian... minggu depan saya kumpul.."
> .. Buat makalah tentang Koperasi minimal 50 Halaman dan
>
> diTulis Tangan.. gak boleh print dari komputer
> dengan tujuan makalah yg kalian tulis tangan bisa
> terserap oleh otak kalian..
> "Bahannya dari Diktat yang kalian beli dari saya seharga
> Rp. 25.000,-"
> " OK Sudah kelompok berapa sekarang? mari kita lanjutkan
> diskusi makalah kelompok yg telah kalian buat..
> " saya tinggal dulu sebab saya mau mengajar di Ichsan dulu."
> so baku tabrak jadwal... OK? jangan lupa next week..
> Mhs : "OK PAAAAAK... (Cihui... Lauka dulu...tdk usah diskusi
>
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa <ickydei@ >
> wrote:
> >
> > Dear All Milister
> >
> >
> > Makin hari makin tambah menarik dan Hangat saja
> > mengenai Topik mengenai Surat Untuk Rektor UNG, sampai
> > Pandu Nusantara Harus memberikan Klarifikasi atas
> > surat dari Fany Salamanya.
> >
> > Harusnya Pak Nelson Pomalingo yang memberikan
> > tanggapan surat ini karena Kop Suratnya memang di
> > Tujukan buat Pak Nelson. Entah Apakah Pak Nelson
> > sempat membaca isi dari Email ini atau hanya di
> > masukkan ke Recycle Bin, tapi terlepas dari apa yang
> > sedang menghangat dalam Komunitas ini alangkah
> > Bijaksananya Jika Pak Nelson bisa menginformasikan
> > kepada Komunitas Gm2020 mengenai Visi dan Misi Beliau
> > selama menjadi Rektor UNG karena ibaratnya Pak Nelson
> > adalah Nahkoda dari Kapal UNG.
> >
> > Menurut Hemat saya, Apa yang di sampaikan oleh Bapak
> > fany Salamanya menurut Prespektif pendidikan sangatlah
> > Benar karena Logikanya adalah Jika ingin menjadi Dosen
> > S1 haruslah Dosen tersebut Minimal S2 di Bidang yang
> > yang di ajarkan dan Saat ini telah ada Aturan setiap
> > Pendidik harus memiliki Akta 4 dimana sebagai Syarat
> > Kelulusan utk bisa mengajar. Tapi saya pribadi juga
> > tdk bisa menyalahkan pendapat dari Bpk Pandu
> > Nusantara, karena memang Kondisi saat inilah yang bs
> > memaksa demikian tp setidak2nya sudah arah yang di
> > harapkan seperti Pemikiran Bpk Fany Salamanya dimana
> > banyak teman2 dari UNG saat ini di sekolahkan lagi ke
> > Jenang S2 dan S3, salah satunya dari teman2 Milist
> > kita (Agus L,Titin,Hartono, Lyan Hajarati,dll) ada Juga
> > yang bukan dari Komunitas Milist (Arfand
> > Utiarahman,Widy Mambo,dll) dimana semuanya itu
> > merupakan Dosen UNG saat ini tengah di Upgrade SDM dan
> > Gelarnya. dan tentunya akan kembali ke UNG utk bisa
> > mengapresiasikan Apa yang telah di pelajari selama S2
> > dan S3 di Luar dari Gorontalo.
> >
> > Dan karena Usia Prop. Gorontalo saat ini masih seumur
> > Jagung baru 7 Tahun jadi wajar dan masih bs di terima
> > secara umum bahwa Kondisi Pendidikan saat ini masih
> > seperti saat ini, dan Insya Allah dalam 10 Tahun ke
> > depan harapan dari Bpk Fany Salamanya akan terwujud.
> > Kenapa ?? Karena saya sebagai Org gtlo sangat paham
> > sekali dengan Pola Pikir orang gtlo dimana tdk mau
> > kalah dengan daerah tetangga, Gengsi Mo Pate, dan hal
> > ini yang membuat Org Gtlo di Rantau dapat di
> > perhitungkan. Tapi kadang Gengsi Mo Pate juga sering
> > di gunakan dalam hal2 yang negatif sehingga kadang
> > merugikan pribadi masing2 tp alangkah baiknya jika
> > budaya gengsi mo pate ini di gunakan dalam hal
> > berlomba2 berbuat yang terbaik khususnya dalam hal
> > meningkatkan taraf pendidikan di UNG.
> >
> > Dan saya yakin Pak Nelson seorang Prof pasti jauh ke
> > depan berpikir dari kita2 yang ada di luar System dari
> > UNG dan tentunya masih ada kendala2 yang di hadapi
> > saat ini baik secara Intern dan Extern. dan Alangkah
> > Baiknya jika dalam Satu Payung UNG Saling Mendukung
> > dan Bahu membahu utk meningkatkan Kwalitas Mutu
> > Pendidikan UNG bukan saling menjatuhkan, tapi jadikan
> > apa yang telah lalu sebagai Keberhasilan yang
> > tertunda.Janganlah kita ... kita Berteriak2 dari Luar
> > tetapi tidak bisa memberikan SOLUSI karena utk menjadi
> > Pengkritik meruapakan hal yang Mudah dari Pada Pemberi
> > Solusi.
> >
> > Setiap Manusia yang ada di Bumi Allah Swt pasti Pola
> > Pikirnya semua berbeda2, walaupun punya tujuan yang
> > sama, utk itu terkadang kita ingin agar apa yang
> > menjadi harapan kita kepada Satu Institusi seperti UNG
> > tidak bisa sejalan dengan Pemikiran Kita, nah kalo
> > seperti ini tentu saja pasti beda .. karena Rektornya
> > Bukan Kita, mungkin Sang Rektor Punya Tujuan yang sama
> > seperti kita yang ingin memajukan UNG ke depan tp
> > Jalan Pikirannya tidak sama seperti yang kita
> > Pikirkan.
> >
> > Tapi Harapan saya ... kembali lagi kita kepada Visi
> > dan Misi dari Para Pendiri Gm2020 dimana adalah max di
> > tahun 2020 Gorontalo yang kita cintai telah mengalami
> > Kemajuan Bukan saja dalam Hal Pendidikan, dan tentunya
> > Maju pertama dari Sisi Ekonomi Masyarakat Gtlo,Pola
> > Pikir Masyarakat Gtlo dengan Budaya Tutuhiya makin
> > terkikis (artinya maju).
> >
> > Tapi makin Maju suatu daerah maka makin tinggi tingkat
> > kriminalitas suatu daerah, coba bandingkan 20 tahun
> > yang lalu khusus teman2 yang pernah tinggal di gtlo,
> > dimana dahulu Gtlo kehidupannya sangat tenang, Tingkat
> > Kriminalitas masih Minim karena tingkat Kebutuhan
> > masih Rendah,Bandingkan dengan Saat ini dimana telah
> > Menjadi Propinsi Gtlo otomatis telah maju beberapa
> > langkah dan coba perhatikan baik2, tingkat
> > Kriminalitas makin tinggi,Budaya2 tradisional makin
> > terpinggirkan di ganti dengan Budaya2 dari Luar,
> > Oraang tua makin was-was dalam hal pembentukan Pribadi
> > Anak, RAHUL (Raja Hugel) makin merajalela di mana2,
> > baik dari tingkat bawah hingga tingkat Atas, dan masih
> > banyak lagi Potret perbadingan antara 20 tahun yang
> > lalu dengan saat ini.
> >
> > Kembali lagi ke Masalah UNG, pertanyaannya sekarang
> > memang harus di di tanggapi oleh sang Rektor karena
> > Bpk Pandu Nusantara hanyalah seorang Spesialis di
> > Bidang IT yang bs memikirkan UNG dari satu SISI
> > sedangkan Pak Nelson bisa memberikan Penjelasan dari
> > Berbagai Macam Sisi.
> >
> > Dan kembali lagi denagn Visi dan Misi dari para
> > Moderator, bahwa Milist ini milik siapa saja dan tidak
> > ada yang yg bisa mengKlaim ini utk khusus Kaum ini and
> > Kaum Itu.
> > Pertanyaan Khusus kepada Moderator : masih relevan kah
> > Milist Gm2020 ini di katakan Milik semua orang ??
> > karena ada suara yang mengatakan bahwa saat ini Milist
> > ini adalah Milik orang2 Para Intelek yang terpelajar
> > dengan pendidikan Minimal S2, sedangkan teman2 yang
> > SMA,SMP dan di bawah S1 belum pantas utk bisa
> > memberikan sumbangsih dalam Milist ini.
> >
> > OK.. akhir kata kepada Bapak Fany S, dan Bapak Pandu,
> > janganlah kita perdebatkan masalah Prinsip karena itu
> > tdk akan habis2nya karena hanya akan mengurangi rasa
> > kekeluargaan kita ke depan. karena sampai kapanpun
> > masalah ini tdk akan ada habisnya, tp kita semua
> > berharap ke depan UNG akan tetap memperhatikan
> > Kwalitas. Tapi banyak Juga Orang Gtlo hanya dengan
> > pendidikan SMA mereka semua justru kepintaran di atas
> > rata2 dari para Sarjana S1 dan S2 bahkan S Teler.
> >
> > Jadi Pada Prinsipnya Kembali lagi kepada Kita sebagai
> > Orang Tua dalam Hal Mendidik Anak D Rumah karena Guru
> > yang sangat membantu POla Pikir Anak menjadi Cerdas
> > adalah Orang Tua.
> >
> > Mohon maaf kepada teman2 yang sempat tdk berkenan
> > dengan Tulisan saya kali ini. Semoga ada titik
> > temunya. dan Gorontalo benar2 bisa maju, dan kepada
> > teman2 yang Ikut Ujian PNS kemaren Yang lulus, saya
> > ucapkan selamat bergabung dengan Team Hijau karena di
> > Gorontalo saat ini makin banyak yang berwarna Hijau.
> > Semoga di tahun2 mendatang makin banyak Para Investor
> > membuka Peluang kerja utk para tenaga Swasta.
> >
> > Wassalam
> >
> >
> > Taufik Polapa
> > Org Biasa d Luar
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > --- my <myncokimori@ ...> wrote:
> >
> > > Bung Fany Anda jangan terlalu bertanya begitu,
> > > silakan anda masuk dulu di UNG saya ini bukan lagi
> > > main di luar saya hamtam langsung di rapat senat
> > > UNG. Dan kalau saya ada di setiap rapat2 UNG itu
> > > akan melihat bahwa saya akan menyatakan sesuatu.
> > > Pemikir Pandu adalah memang itu yang akan di
> > > harapkan di masa akan datang. Anda sebelum
> > > memberikan surat itu sudah basi dan saya sudah
> > > ungkap sejak anda belum masuk di millis ini. dari
> > > tahun 1999 saya sudah ungkapkan ke nani tuloli malah
> > > saya di carikan celah2 supaya saya akan di keluarkan
> > > di UNG. Mungkin kalau anda jadi dosen di UNG akan
> > > lebih parah lagi.
> > > Saya tahu permainan di UNG mereka banyak yang baik2
> > > alias manggung di depan mata dan stelah di belakang
> > > saya akan jelek2kan itu tradisi yang saya lihat.
> > >
> > > Mengenai anda mengutip akata pak Ary, itu juga sudah
> > > saya mau lakukan bagaimana di masa akan datang
> > > bahkan saya pernah mau mencalon diri jadi sekretaris
> > > laboratorium fisika tetapi karena saya tidak punya
> > > masa dan dukungan saya hanya dapat satu suara yaitu
> > > suara pak mursalin itu kasus di jurusan saya.
> > > jadi kalau masalah jabatan dan anda tanya pembantu
> > > rektor berapa kepada pandu itu tidak benar, karena
> > > saya kenal baik pandu orangnya tidak ada ambisi
> > > begitu.
> > > Selama saya berada di UNG beliau tak ada mabisi apa2
> > > dan beliau adalah orang yang banyak memberikan
> > > sumbangsih terhadap UNG.
> > >
> > > Coba berani pak nelson rekomendasi nama fany ini
> > > untuk jadi dosen di UNG, karena saya tahu anda
> > > adalah familiar berani angkat dosen yang masih studi
> > > di luar negeri dan mungkin fany inilah menjadi orang
> > > membawa ung untuk world class university tetapi
> > > ingat apapun anda tetap juga akan butuh kami
> > > walaupun kami ini orang bodoh dan tidak punya gelar
> > > akademik master dan doktor sebab % dari seluruh akan
> > > di nilai.
> > >
> > >
> > >
> > > ----- Original Message ----
> > > From: fany salamanya <fany_gorontalo@ ...>
> > > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> > > Sent: Monday, December 10, 2007 10:05:32 PM
> > > Subject: Bls: [GM2020] SURAT UNTUK REKTOR UNG
> > > (TANGGAPAN untuk semua)
> > >
> > > Berarti anda sudah pengalaman dong mencari kepuasan
> > > di gang doli di surabaya.
> > > Kalau boleh tahu itu gang apa sampai anda puas
> > > mencari kepuasan di sana? He..he..he..
> > >
> > > Saya kira otak anda perlu mengambil positif dan
> > > i'tibar dari tulisan saya.
> > > Saya cinta UNG, saya cemburu melihat kemajuan
> > > universitas lain.
> > > Makanya saya mengirim surat ke Rektor dan mengajak
> > > teman-teman dimilis ini untuk melihat kemunduran dan
> > > kemajuan UNG.
> > >
> > > Kalau boleh tahu anda sebagai Pembantu Rektor berapa
> > > di UNG?
> > >
> > > Marilah kita bangun UNG.
> > > UNG adalah milik kita semua.
> > >
> > >
> > >
> > > ----- Pesan Asli ----
> > > Dari: Pandu Nusantara <tepandu@gmail. com>
> > > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> > > Terkirim: Senin, 10 Desember, 2007 9:27:03
> > > Topik: Re: [GM2020] SURAT UNTUK REKTOR UNG
> > > (TANGGAPAN untuk semua)
> > >
> > >
> > > kalo mo cari kepuasan, datang saja ke gang doli di
> > > surabaya sehari semalam ditanggung puas.. kalo
> > > kepuasan yang bung fany cari.
> > >
> > > realistis bung, ini Indonesia, ini Gorontalo. masak
> > > iya jumlah tenaga admnistrasi di Institute anda mau
> > > dibandingkan dengan universiti di Gorontalo.
> > >
> > > kalo mau menilai, sekali2 pakailah sepatu orang
> > > lain, gunakan perspektif realitas bukan idealis.
> > > memangnya indonesia sudah berjalan seperti yang anda
> > > harapkan? kalo sudah baru anda bisa berharap UNG
> > > seperti yang anda harapkan juga yang saya harapkan,
> > > Universitas yang Ideal.
> > >
> > > anda tahu berapa dana rutin operasional dan
> > > pengembangan TIK di Universitas luar negeri, atau
> > > UGM lah?
> > > 4 Miliar om! saya lupa 4 m itu per bulan atau per
> > > semester atau per tahun.
> > > Brapa biaya operasional IT di UNG? 1/1000 dari 4 M
> > > per semester, hitung aja sendiri.
> > >
> > > so, kalo semua sistem administrasinya berbasis IT
> > > dari pusat sampai ke daerah, saya yakin gak perlu
> > > sampai 5 orang tenaga admnistrasi di UNG.
> > >
> > > jadi kalo mau menilai sesuatu, nilailah usaha yang
> > > sedang dikerjakan, jangan nilai hasil yang sudah
> > > didapatkan, dengan begitu kita bisa lebih memacu
> > > kemajuan dan bukannya mencari kesalahan.
> > >
> > > Rgrds,
> > > Pandu
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Pada tanggal 09/12/07, fany salamanya
> > > <fany_gorontalo@ yahoo.co. id> menulis:
> > > Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. .
> > >
> > > Nampaknya dari semua posting yang menanggapi surat
> > > saya ke rektor UNG belum ada yang benar-benar
> > > memuaskan saya. Saya hanya ingin mengajak teman2
> > > bahwa marilah mengambil positifnya dari surat
> > > tersebut, bukan hanya membuat argumen pembelaan
> > > semata.
> > > Surat/Posting saya tersebut memang bukan
> > > berlandaskan
> > > sebuah penelitian ilmiah, tapi merupakan eksplorasi
> > > pemikiran serta pengamatan empiris belaka (setelah
> > > melihat formasi CPNS untuk UNG) walau tanpa memiliki
> > > data-data yang cukup kuat.
> > > Kalau masih ada lagi yang keberatan, silahkan
> > > mengkritisi kata2 Pak Ary Pedju yang saya kutip pada
> > > tulisan tsb.
> > > Saya lebih respek pada Dinda Richie (kenapa
> > > yaa...kalau masalah agama aku sangat tidak
> > > sependapat
> > > dengan kamu Rich...tapi masalah kemajuan peradaban
> > > dunia saya salut terhadap pemikiran kamu),
> > > kalimatnya
> > > singkat pendek polos :
> > > Ini kata2 Richie : "sekalian juga mo sampaikan...
> > > kalo tmn saya yg mau jadi S1 yag jadi
> > > dosennya juga adalah seorang S1... jadi S1 mengajar
> > > calon S1, salah satu bahan materi pustakanya juga yg
> > > di ajarkan adalah Buku tentang Manajemen keluaran
> > > Orba
> > > yg masih ada tentang PJPT I, II pelita 1, 2 dst".
> > >
> > > Kekurangan saya termasuk kita semua dalam membahas
> > > posting ini karena kita tidak tahu apa Visi dan Misi
> > > dari Pak Rektor yang menjadi Visi dan Misi UNG saat
> > > ini.. Kalau Visi Misinya menjadikan UNG bertaraf
> > > Nasional, maka kita semua berhak mengkritisnya, tapi
> > > kalau Visi Misinya menjadikan UNG bertaraf Lokal,
> > > lebih baik dikusi kita akhiri saja..Mohon kalau ada
> > > yang tahu Visi Misi UNG saat ini apa??
> > >
> > > Agar lebih terstrukur dengan baik, saya akan
> > > menanggapinya satu persatu :
> > >
> > > 1. Untuk saudaraku Kiyai John Suwito Pomalingo,
> > > menurut teman anda bahwa Pendidikan di Gorontalo
> > > sudah
> > > salah jalan tolong diperjelas lagi, supaya diskusi
> > > kita lebih enak.
> > > Anda katakan begini : bahwa membandingkan atau
> > > memandang atau menilai sesuatu itu yah harusnya yang
> > > sederajat. Seperti ITB dan ITS, atau UGM sama UI.
> > > Sekarang ini IKIP/STIKIP sudah berubah statusnya
> > > menjadi sebuah Universitas yakni UNG, jadi kita
> > > harus
> > > bertanggungjawab terhadap peralihan ini dengan
> > > segala
> > > kemunduran maupun kemajuannya. Statusnya sudah sama
> > > dengan Universitas- universitas lain tanpa kecuali.
> > >
> > > 2. Untuk Sahabatku Hartono : Saya salut atas
> > > keprihatinanmu terhadap oknum-oknum UNG. Kamu
> > > katakan
> > > begini : Orang2 UNG tinggalkan UNG demi ikut
> > > birokrasi, pilkada, bahkan ada yang akan mengikuti
> > > pemilihan BPD (maksudnya DPD??) segala, baru gimana
> > > jadinya UNG, kalau UNG hanya di jadikan batu
> > > lanjatan
> > > aja Fanny, walaupun itu si terserah individu. Terima
> > > kasih kawan, semoga kamu yang dapat membawa
> > > perubahan
> > > di UNG, supaya anak-ku nanti (Insya ALLAH) 16 tahun
> > > kemudian, aku tak ragu2 menyekolahkan di
> > > UNG...AMIEN. .
> > >
> > > 3. Untuk Vicky (Conofamili) , kalau boleh saya tahu
> > > Dinda Vicky sebagai apa di UNG (tenaga teknisi,
> > > laboran atau dosen?). Saya hanya menyarankan kepada
> > > anda dan karo BAUK yang anda sebutkan, untuk
> > > melepaskan diri dari kebiasaan umum orang-orang
> > > Indonesia yang biasanya hanya saling menyalahkan.
> > > Inilah yang membuat negara kita tidak maju-maju,
> > > sulit
> > >
> > === message truncated ===
> >
> >
> >
> >

__,_._,___

0 comments:

Daftar Disertasi utk Kajian Goorntalo di Perpustakaan IPB

Bagian ini berisi tentang Informasi Kajian yang  dilakukan untuk Daerah Gorontalo dan Disimpan/Terkatalog pada Perpustakaan Institut Pertanian Bogor Hngga Desember 2007.  Halaman ini akan diupdate setiap saat, Jadi sering-seringlah berkunjung atau Berlangganan Berita Ririungan untuk mendapatkan Informasi terkini...Salam.(Admin-Ical)logo-ipblogo-pemprov-gorontalo

  1. Analisis kebijakan pengembangan perikanan tangkap dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir selatan Gorontalo-- Penulis ; Nurdin Jusuf - 2005
  2. Akar penyebab kemiskinan menurut rumah tangga miskin dan strategi penanggulangannya: kasus di Kota Ambon Provinsi Maluku, dan di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo -- Penulis ; Eddy Chiljon Papilaya - 2006
  3. Analisis kapasitas perikanan tangkap dalam rangka pengelolaan armada penangkapan di Provinsi Gorontalo-- Penulis ; Abdul Hafidz Olii - 2007

 

0 comments:

Strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir melalui "Perbankan Mikro", Studi kasus di Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Boalemo Propinsi Gorontalo

Bagian ini berisi tentang Informasi Kajian yang  dilakukan untuk Daerah Gorontalo dan Disimpan/Terkatalog pada Perpustakaan Institut Pertanian Bogor Hngga Desember 2007.  Halaman ini akan diupdate setiap saat, Jadi sering-seringlah berkunjung atau Berlangganan Berita Ririungan untuk mendapatkan Informasi terkini...Salam.(Admin-Ical)logo-ipblogo-pemprov-gorontalo

Penerbitan
2004;

Deskripsi Fisik
xiii,216 lembar, il., 30 cm..;

Subyek
Economics, Banking, Jawa Tengah, Pekalongan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Boalemo

Kata Kunci
;

Pembimbing
Kusumastanto, Tridoyo; Monintja, Daniel R

Abstrak bhs Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengkaji keadaan usaha masyarakat pesisir pada wilayah yang memiliki sumberdaya terbatas dan wilayah yang memiliki kelimpahan sumberdaya serta tingkat kesejahteraannya. (2) Mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat pesisir dalam mengatasi kondisi ketidakberdayaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui pemanfaatan sumberdaya perikanan. (3) Mengkaji strategi pemberdayaan masyarakat pesisir melalui model "perbankan mikro" sebagai salah satu kebijakan intervensi yang efektif untuk meningkatkan pendapatan riil masyarakat pesisir dalam rangka tercapainya pengelolaan wilayah pesisir terpadu. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu: Pertama, Pendapatan riil masyarakat pesisir di dua lokasi penelitian berada dibawah upah minimum regional/Upah Minimum Propinsi (UMR/UMP). Pendapatan riil masyarakat pesisir di Kabupaten Pekalongan sebesar Rp.217.500,- per bulan sedangkan UMR/UMP sebesar Rp.315.000,--. Di Kabupaten Boalemo, pendapatan riil masyarakat pesisir sebesar Rp.258.500,-- per bulan, sedangkan UMR/UMP sebesar Rp.375.000,--, Kedua, dari hasil penelitian dan scoring dengan menggunakan tujuh (7) indikator variabel indikator kesejahteraan terhadap dua lokasi obyek penelitian, menunjukkan bahwa kedua daerah tersebut masuk dalam kategori miskin sehingga perlu diberdayakan. Ketiga, Pemberdayaan Ekonomi masyarakat pesisir melalui perbankan mikro agar efektif implementasinya dengan menggunakan pendekatan analisis strategi generic, maka untuk Kabupaten Pekalongan difokuskan pada sektor Hilir, sedangkan untuk Kabupaten Boalemo difokuskan di sektor Hulu. Saran-saran berdasarkan kesimpulan adalah sebagai berikut: Pertama, Agar pemberdayaan ekonomi nelayan tradisional melalui perbankan mikro dapat berhasil, besamya suku bunga maksimum 15 persen serta diperlukan iklim bisnis yang kondusif dengan mengedepankan komitmen dan kebijakan keberpihakan tanpa mengesampingkan aspek Prudential. Kedua, program pendampingan mutlak diadakan dalam rangka supervisi bidang manajemen, pemasaran serta berperan sebagai pengendali pelaksanaan perbankan mikro. Ketiga, masyarakat pesisir sudah saatnya diposisikan sebagai salah satu segmen dalam komunitas sosial yang dapat dipercaya "be trusted" sehingga berpotensi menjadi sektor unggulan, pasar kini dan pasar masa depan yang prospektif dan menjanjikan "lucrative".;

Abstrak bhs Inggris
This study aims at: (1) analysing the business conditions of the coastal society in the area having limited resources and in the area having abundant resources, and their level of welfare, (2) Identifying the factors influencing the welfare of the coastal society in handling the lack of empowerment to fullfill their living needs through the making use of fishery resources, and (3) analysing the strategy for empowering the coastal society through "micro banking" model, as one of the effective intervention policies, to increase their real earnings in order to a achieve the integrated coastal area management.The result of the study shows that: (1) The real earnings of the traditional fisher in the two locations of study is under the regional minimum wage/provincial minimum wage (RMW/PMW). The real earnings of the coastal society in Pekalongan Regency is of Rp. 217.500,- per month. While their RMW/PMW is of Rp. 315.000,-. In Boalemo Regency, it is of Rp. 258.000 per month, while the RMW/PMW is of Rp. 375.000,-. (2) Using seven indicator variables, the welfare indicator in the two locations of study shows that both locations are within the poor category, so they need to be empowered, (3) To make tbe empowering of the traditional fisher economy through micro banking effective, by using the generic strategic analysis, for Pekalongan Regency it is focused on the downstream sector, while for Boalemo Regency it is focused on the upstream sector. From the result of study it is suggested that: (1) To make the empowering of the coastal society economy through micro banking successful, the amount of the maximum interest rate should be 15 percent and there should be a conducive businees climate that puts forward the commitment and the taking sides policy without neglecting the prudential aspect. (2) The assistantship program must be conducted in supervising the management and the marketing and also in playing the role as the micro banking controller. (3) It is the time for the coastal society to be positioned as one the segments in the social community which can "be trusted" so it has the potenstial to be the primary sector, the current market and the prospective and "lucrative" future market.;

Kode Lokasi;

336.71
EDY s

0 comments:

Gorontalo the Hidden Paradise; A Review

Author : Willy Volk ( WillyVolk )

I’ll be honest. Having never been fortunate enough to dive in Asia, I’d never heard of Gorontalo - until recently. Nestled among sheer limestone cliffs on the northern arm of Indonesia’s four-fingered island of Sulawesi, the Province of Gorontalo is situated at the heart of the “coral triangle,” the most biologically rich concentration of marine life in the world. Smack-dab on the equator, Gorontalo is a centuries-old community that is largely dependent on farming and fishing. However, as the world learns of the rich marine ecosystem just off its shores, tourism will no doubt gain in importance. Soon, people will likely be heading to the region in increasing numbers. And by “people,” I mean: divers.

In an effort to attract those divers, Fadel Muhammad, the progressive Governor of the province, initiated the book Gorontalo: Hidden Paradise. (He also penned the Foreword.) Assembling a top-notch team - including author Rantje Allen, and marine photojournalists William Tan (who co-authored Silent Symphony), Takako Uno, and Stephen Wong - Gorontalo: Hidden Paradise is pretty much the world’s most beautiful postcard. With its serene allure, it beckons you to come and explore its secrets. “Hi there, “ the book coos. “Wish you were here.” Unlike traditional travel guides that discuss how to get in and get out of a location, Gorontalo: Hidden Paradise doesn’t bother with that. After reading the book’s lyrical words and looking at its remarkable images, however, I can assure you that you’ll drop everything to find out how to get in to this beautiful location soon. And by “soon,” I mean: now.

The book opens with a history of the Gorontalo and a brief description of topside activities. It then launches full-tilt into the good stuff: the good stuff, in this case, being the diving. Allen has spent much of the last decade diving in Gorontalo. His knowledge and passion sparkle on each page, and the captions he provides for the images in the book are both amusing and informative. But let’s face it. The real star of this show is not Allen (sorry, dude!). The real star is the collection of images that shine, pop, glimmer, and burst like carefully packaged fireworks - if fireworks could ever be so gorgeous. 

Gorontalo is home to numerous wrecks, including the elegant yet ghostly Tjenderawashi barge. Moreover, considering the towering limestone cliffs that line the perimeter of the island, it’s no wonder that Gorontalo also sports some unique cavern diving at Jinn Caves.

In the text, Allen explains that Gorontalo-ans are aggressive protectors of the reefs, keeping out foreigners, maintaining traditional fishing practices, and outlawing anchoring on the reefs. From the images in the book, all their hard work shows. The reefs are healthy, vibrant, colorful - and huge!

Gorontalo boasts more than 500 species of hard corals. From Salvador Dali sponges - found nowhere else in the world! - to amazing and delicate (and extremely rare) blue sea fans, Gorontalo’s underwater topography is stunning.

However, neither the wrecks, nor the caverns, nor the reefs are Gorontalo’s main appeal: it’s the marine life that grabs you. Gorontalo: Hidden Paradise is loaded with dramatic and unusual images of marine life. From fun-loving Bottlenose dolphins, to fearsome Scalloped hammerheads; from puny Popcorn-head shrimp, to Pearl-eyed morays, the underwater world here is thriving.

Shooters: make sure your memory cards are empty when you arrive on the island, because you’re going to need all the space you can get. Still shooting film? Hope you dedicated an entire suitcase, because the waters off Gorontalo are full of fish. From shooting all the seahorses - the group found six within the first five minutes of hitting the water! - Teddy bear crabs, Shameface crabs, Reef lizardfish, and super-rare fish Togean flasher wrasse, your fingers are going to be tired from tripping the shutter so frequently.

In addition to the wreck, cavern, and reef diving, the area boasts excellent muck diving. The careful observer can spot fingernail-small Juvenile flounder, shy Gurnard lionfish, hideous Hispid frogfish, or Yellow-peppered shrimpgobies.

Moreover, if your eyes focus sharply, you’re likely to spot lots of unusual nudibranchs, including Apricot side-gilled sea slugs, and juvenile Carlson’s halgerda nudibranch. One trip to Gorontalo, and your collection of underwater images is going to be virtually unmatched.

Near the end of the book, Allen explains that the group only explored a few miles of Gorontalo’s three coastlines while making the book. “Much still lies hidden, unexplored,” he writes. If all this beauty and diversity is just immediately adjacent to the coastline, imagine what mysteries the rest of the surrounding waters must hold. Divers could spend weeks - or longer! - exploring the reefs off Gorontalo.

Showcasing one of the richest ecosystems in the world, Gorontalo: Hidden Paradise is a treasure. More than just a coffee table book of astounding beauty, the four-person team that put this book together have introduced to the world - and especially the diving community - a new, special, one-of-a-kind dive site. Filled with marvelous and unique marine specimens - many of which are found nowhere else in the world - Gorontalo might be the diving nirvana that we’ve been looking for all these years. Vibrant fish life. Uncrowded, healthy reefs. Unique topside attractions. What more is there for divers? I’m convinced that Gorontalo is heaven.

Personally, after looking through Gorontalo: Hidden Paradise, I want to see this paradise though my own camera lens. Have a look at the book for yourself - you can order your own copy for US$50 - and you’ll see what I’m talking about. You’ll want to visit Gorontalo, too. And by “want to visit”, I mean: drop everything that you’re doing and head there immediately.

Source; copypasted from http://wetpixel.com/i.php/full/review-of-gorontalo-hidden-paradise/

0 comments:

Napoleon Bonaparte Ternyata Seorang Muslim; Satu Contoh Fakta yang Dikaburkan oleh Kaum Orientalis

Technorati Tags: ,,

napoleon-bonaparte Mungkin ini fakta sejarah yang mungkin menarik dikaji lebih dalam, bahwa Napoleon Bonaparte adalah Seorang Muslim.  Dalam artikel religion di Semuabisnis.com, Hamdam Nasrullah menulis fakta sejarah tentang keislaman salah seorang pemimpin besar Eropah, Napoleon Bonaparte yang hidup atara tahun 1769 - 1821 M.  Terdapat beberapa fakta sejarah yang mengungkapkan keislaman Bonaparte Menurut Hamdam;

  • Penuturan Napoloen Bonaparte sendiri yang pernah dimuat di majalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.

"I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his daughters?"

"The science which proves to us that the earth is not the centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the sun! One shall see the stars falling into the sea... I say that of all the suns and planets,..."

"Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat daripada kisah Luth beserta kedua puterinya?" (Lihat Kejadian 19:30-38)

"Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama Kristen. Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat bintang-bintang berjatuhan kedalam laut.... saya katakan, semua matahari dan planet-planet ...."

Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata :

"Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters."

"Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat di dalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa."

Selanjutnya :
"Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans."
"Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda di setiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam."

Akhirnya ia berkata :
"In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner."

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping."

Napoleon Bonaparte mengagumi Al-Quran setelah membandingkan dengan kitab sucinya terdahulu, Alkitab. Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan Al-Quran, juga semua cerita yang melatar belakanginya.

Dalam buku yang berjudul ‘Bonaparte et I'Islarn oleh Cherlifs, Paris, halaman 105’, Napoleon Bonaparte berkata sebagai berikut: "I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur'an wich alone can lead men to happiness.”

“Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip--prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur'an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.”

  • Beberapa sumber lain yang menyatakan ke-Islaman beliau:

    * Buku ‘Satanic Voices - Ancient and Modern’ dengan penulis David M. Pidcock (1992 ISBN: 1-81012-03-1), pada hal. 61
    * Surat kabar Perancis ‘Le Moniteur’, yang menulis bahwa beliau masuk Islam pada tahun 1798.
    * Buku ‘Napoleon And Islam’ dengan penulis C. Cherfils (ISBN: 967-61-0898-7).

Yang menarik dikaji lebih jauh tentang informasi ini adalah Bonaparte sebagai pemimpin militer besar (Jenderal Perang), ia terkenal dengan taktik dan strategi berperangnya.  Ini yang penting mengingat sejarah waktu keislaman Bonaparte yang berkaitan dengan waktu Bonaparte melakukan invasi ke Mesir.  Beberapa kaitan kajian yang mungkin timbul dengan sejarah ini adalah seputar pertanyaan, sebagi berikut;

- Apakah keislaman Bonaparte merupakan strategi positif dalam rangka merangkul hati orang Mesir?, atau

- Apakah keislaman Bonaparte adalah dipengaruhi oleh Islam yang "dilihatnya" pada sebagian besar orang Mesir sewaktu Ia menginvasi Mesir.

Pertanyaan menggelitik ini muncul mengingat kata-kata Napoleon sendiri juga yang berkata;

"Selama Al-Quran ini berkuasa di tengah-tengah kaum muslimin, dan mereka hidup di bawah naungan ajaran-ajarannya yang sangat istimewa, maka kaum muslimin tidak akan tunduk kepada kita, kecuali bila kita pisahkan antara mereka dengan Al-Quran."

Masih Menurut Hamdam, pada kenyataannya Napoleon ketika wafat dimakamkan secara kristen

Apakah kisah keislaman Bonaparte sama dengan Fakta Sejarah di Indonesia, Pattimura yang seorang muslim bahkan cicitnya menyatakan mereka adalah muslim, lalu tiba-tiba menjadi Thomas Mattulesi Pattimura ???

Agaknya sangat banyak tugas yang diemban para cerdik pandai Muslim untuk menggali sejarah "yang lurus" daripada sekedar mengkaji berpolemik dalam kebebasan berpikir

0 comments:

Hambat Pemanasan Global dengan Internet; Ahh Masak sih????

Posted at at 9:29 AM on
Dec 12, 2007
Posted by Unknown Filed under: , , , , Be the first to leave a comment! Readmore »»

ilustrasi (scienceu.fsu.edu)

Bisakah Pemanasan Global dihambat dengan Internet???.. Atau Apakah penggunaan internet bisa mengurangi/menghambat pemanasan Global???.. Ahh yang benar !!!

Berikut ini informasi ilmiah sebagaimana dikutip dari detikinet.com.   Bahwa disinyalir pemanasan global yang melanda bumi sehngga meresahkan kita bisa ditolong (baca:dihambat) melalui penggunaan/akses internet berkecepatan tinggi.  Ini sebagaimana disimpulkan oleh lembaga American Consumer Institute.

Bagaimana hal ini bisa terjadi?.  Berikut adalah beberapa perincian penjelasannya;

  • Bekerja dari rumah via internet meminimalisir pemakaian kendaraan dan menghemat pemakaian ruang kerja. Langkah ini meminimalisir gas rumah kaca sampai 588 juta ton.
  • E-commerce atau perdagangan via internet menghemat pemakaian gudang pun juga memotong jalur distribusi/pengapalan. Langkah ini bisa meminimalisir gas rumah kaca sampai 206 juta ton.
  • Rapat-rapat yang berlangsung secara teleconference via internet bisa menghemat pemakaian pesawat terbang. Langkah ini meminimalisir gas rumah kaca sampai 200 juta ton.
  • Mengunduh (download) musik, film, dan koran via internet menghemat pemakaian kertas serta berbagai hal terkait seperti memotong jalur distribusi. Langkah ini meminimalisir gas rumah kaca sampai 67 juta ton.


Studi serupa yang dilakukan di Australia juga mengemukakan bahwa pemakaian internet bisa meminimalisir emisi karbon negeri itu sampai sejumlah 5 persen di tahun 2015.

Namun penelitian tersebut dianggap masih kurang lengkap. Bagaimana misalnya dengan emisi karbon yang dimuntahkan pabrik dalam produksi peralatan untuk pemakaian internet?

(sumber; detikinet.com )

0 comments:

"Syarikat Islam Bukan Budi Utomo:20 Mei Bukan Hari Kebangkitan Nasional"-Meluruskan Sejarah Pergerakan Bangsa

Posted at at 7:13 PM on
Dec 11, 2007
Posted by Unknown Filed under: , , , Be the first to leave a comment! Readmore »»

Kelahiran organisasi Boedhi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 sesungguhnya amat tidak patut dan tidak pantas diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, karena organisasi ini mendukung penjajahan Belanda, sama sekali tidak pernah mencita-citakan Indonesia merdeka, a-nasionalis, anti agama, dan bahkan sejumlah tokohnya merupakan anggota Freemasonry Belanda (Vritmejselareen).

Dipilihnya tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, sesungguhnya merupakan suatu penghinaan terhadap esensi perjuangan merebut kemerdekaan yang diawali oleh tokoh-tokoh Islam yang dilakukan oleh para penguasa sekular. Karena organisasi Syarikat Islam (SI) yang lahir terlebih dahulu dari Boedhi Oetomo (BO), yakni pada tahun 1905, yang jelas-jelas bersifat nasionalis, menentang penjajah Belanda, dan mencita-citakan Indonesia merdeka, tidak dijadikan tonggak kebangkitan nasional.

Mengapa BO yang terang-terangan antek penjajah Belanda, mendukung penjajahan Belanda atas Indonesia, a-nasionalis, tidak pernah mencita-citakan Indonesia merdeka, dan anti-agama malah dianggap sebagai tonggak kebangkitan bangsa? Ini jelas kesalahan yang teramat nyata.

Anehnya, hal ini sama sekali tidak dikritisi oleh tokoh-tokoh Islam kita. Bahkan secara menyedihkan ada sejumlah tokoh Islam dan para Ustadz selebritis yang ikut-ikutan merayakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei di berbagai event. Mereka ini sebenarnya telah melakukan sesuatu tanpa memahami esensi di balik hal yang dilakukannya. Rasulullah SAW telah mewajibkan umatnya untuk bersikap: “Ilmu qabla amal” (Ilmu sebelum mengamalkan), yang berarti umat Islam wajib mengetahui duduk-perkara sesuatu hal secara benar sebelum mengerjakannya.

Bahkan Sayyid Quthb di dalam karyanya “Tafsir Baru Atas Realitas” (1996) menyatakan orang-orang yang mengikuti sesuatu tanpa pengetahuan yang cukup adalah sama dengan orang-orang jahiliyah, walau orang itu mungkin seorang ustadz bahkan profesor. Jangan sampai kita “Fa Innahu Minhum” (kita menjadi golongan mereka) terhadap kejahiliyahan.

Agar kita tidak terperosok berkali-kali ke dalam lubang yang sama, sesuatu yang bahkan tidak pernah dilakukan seekor keledai sekali pun, ada baiknya kita memahami siapa sebenarnya Boedhi Oetomo itu.

Pendukung Penjajahan Belanda

Akhir Februari 2003, sebuah amplop besar pagi-pagi telah tergeletak di atas meja kerja penulis. Pengirimnya KH. Firdaus AN, mantan Ketua Majelis Syuro Syarikat Islam kelahiran Maninjau tahun 1924. Di dalam amplop coklat itu, tersembul sebuah buku berjudul “Syarikat Islam Bukan Budi Utomo: Meluruskan Sejarah Pergerakan Bangsa” karya si pengirim. Di halaman pertama, KH. Firdaus AN menulis: “Hadiah kenang-kenangan untuk Ananda Rizki Ridyasmara dari Penulis, Semoga Bermanfaat!” Di bawah tanda tangan beliau tercantum tanggal 20. 2. 2003.

KH. Firdaus AN telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Namun pertemuan-pertemuan dengan beliau, berbagai diskusi dan obrolan ringan antara penulis dengan beliau, masih terbayang jelas seolah baru kemarin terjadi. Selain topik pengkhianatan the founding-fathers bangsa ini yang berakibat dihilangkannya tujuh buah kata dalam Mukadimmah UUD 1945, topik diskusi lainnya yang sangat konsern beliau bahas adalah tentang Boedhi Oetomo.

“BO tidak memiliki andil sedikit pun untuk perjuangan kemerdekan, karena mereka para pegawai negeri yang digaji Belanda untuk mempertahankan penjajahan yang dilakukan tuannya atas Indonesia. Dan BO tidak pula turut serta mengantarkan bangsa ini ke pintu gerbang kemedekaan, karena telah bubar pada tahun 1935. BO adalah organisasi sempit, lokal dan etnis, di mana hanya orang Jawa dan Madura elit yang boleh menjadi anggotanya. Orang Betawi saja tidak boleh menjadi anggotanya, ” tegas KH. Firdaus AN.

BO didirikan di Jakarta tanggal 20 Mei 1908 atas prakarsa para mahasiswa kedokteran STOVIA, Soetomo dan kawan-kawan. Perkumpulan ini dipimpin oleh para ambtenaar, yakni para pegawai negeri yang setia terhadap pemerintah kolonial Belanda. BO pertama kali diketuai oleh Raden T. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar kepercayaan Belanda, yang memimpin hingga tahun 1911. Kemudian dia diganti oleh Pangeran Aryo Notodirodjo dari Keraton Paku Alam Yogyakarta yang digaji oleh Belanda dan sangat setia dan patuh pada induk semangnya.

Di dalam rapat-rapat perkumpulan dan bahkan di dalam penyusunan anggaran dasar organisasi, BO menggunakan bahasa Belanda, bukan bahasa Indonesia. “Tidak pernah sekali pun rapat BO membahas tentang kesadaran berbangsa dan bernegara yang merdeka. Mereka ini hanya membahas bagaimana memperbaiki taraf hidup orang-orang Jawa dan Madura di bawah pemerintahan Ratu Belanda, memperbaiki nasib golongannya sendiri, dan menjelek-jelekkan Islam yang dianggapnya sebagai batu sandungan bagi upaya mereka, ” papar KH. Firdaus AN.

Di dalam Pasal 2 Anggaran Dasar BO tertulis “Tujuan organisasi untuk menggalang kerjasama guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis. ” Inilah tujuan BO, bersifat Jawa-Madura sentris, sama sekali bukan kebangsaan.

Noto Soeroto, salah seorang tokoh BO, di dalam satu pidatonya tentang Gedachten van Kartini alsrichtsnoer voor de Indische Vereniging berkata: “Agama Islam merupakan batu karang yang sangat berbahaya... Sebab itu soal agama harus disingkirkan, agar perahu kita tidak karam dalam gelombang kesulitan. ”

Sebuah artikel di “Suara Umum”, sebuah media massa milik BO di bawah asuhan Dr. Soetomo terbitan Surabaya, dikutip oleh A. Hassan di dalam Majalah “Al-Lisan” terdapat tulisan yang antara lain berbunyi, “Digul lebih utama daripada Makkah”, “Buanglah Ka’bah dan jadikanlah Demak itu Kamu Punya Kiblat!” (M. S) Al-Lisan nomor 24, 1938.

Karena sifatnya yang tunduk pada pemerintahan kolonial Belanda, maka tidak ada satu pun anggota BO yang ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda. Arah perjuangan BO yang sama sekali tidak berasas kebangsaan, melainkan chauvinisme sempit sebatas memperjuangkan Jawa dan Madura saja telah mengecewakan dua tokoh besar BO sendiri, yakni Dr. Soetomo dan Dr. Cipto Mangunkusumo, sehingga keduanya hengkang dari BO.

Bukan itu saja, di belakang BO pun terdapat fakta yang mencengangkan. Ketua pertama BO yakni Raden Adipati Tirtokusumo, Bupati Karanganyar, ternyata adalah seorang anggota Freemasonry. Dia aktif di Loge Mataram sejak tahun 1895.

Sekretaris BO (1916), Boediardjo, juga seorang Mason yang mendirikan cabangnya sendiri yang dinamakan Mason Boediardjo. Hal ini dikemukakan dalam buku “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962” (Dr. Th. Stevens), sebuah buku yang dicetak terbatas dan hanya diperuntukan bagi anggota Mason Indonesia.

Dalam tulisan akan dibahas mengenai organisasi kebangsaan pertama di Indonesia, Syarikat Islam, yang telah berdiri tiga tahun sebelum BO, dan perbandinganya dengan BO, sehingga kita dengan akal yang jernih bisa menilai bahwa Hari Kebangkitan Nasional seharusnya mengacu pada kelahiran SI pada tanggal 16 Oktober 1905, sama sekali bukan 20 Mei 1908. (Rizki Ridyasmara/eramuslim.com)

Tanggapanku:

Adakah informasi ini berkorelasi dengan sejarah komunisme dan akar permasalahan "aliran sesat" di Indonesia?, dan ataua perilaku kebanyakan masyarakat Indonesia yang "mysterious religious" ? yang terakhir ini kamus aku sendiri untuk menunjukkan perilaku masyarakat kita (baca : Indonesia) - entah awam (baca: rakyat jelata), pemimpin (baca: pejabat), teknokrat (baca: politisi), partisan (baca:politisi), cerdik pandai (baca: Pelajar dan Pengajar), atau pun Saudagar (baca:pengusaha) - yang berperilaku religius aneh; shalat "khusu" korupsi juga khusu, berzakat ya maling pun dilakukan, berkata Nasionalis tapi berhutang untuk anak cucu, berkata pembangunan namun menyulap dana proyek, berkata konservasi tapi membiarkan illegang logging dan illegal fishing merajalela, berdakwah tapi dana umat disembelih,  dan sederet perilaku "kontra-indikasi" dari yang disebut masyarakat islami religius.

Agaknya "puyeng" tentang kekompleksan masalah sosial di Indonesia sudah  mulai terlihat akar masalahnya..  Yang diperlukan saat ini tentunya adalah keberanian untuk mengungkapkan lebih banyak lagi kebohongan - kebohongan sejarah yang berandil terhadap pembentukan karakter bangsa kita ini..

0 comments:

Catatan Koreksi terhadap Sejarah Nasional: Patutkah 20 Mei diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Di bawah ini dipaparkan perbandingan antara Syarikat Islam dan Gerakan Boedi Oetomo (BO) yang bisa menjadi bahan kritisi terhadap Sejarah Hari Kebangkitan Nasional Republik Indonesia kita ini sebagaimana di kutip dari eramuslim.com

:

Tujuan:
- SI bertujuan Islam Raya dan Indonesia Raya,
- BO bertujuan menggalang kerjasama guna memajukan Jawa-Madura (Anggaran Dasar BO Pasal 2).

Sifat:
- SI bersifat nasional untuk seluruh bangsa Indonesia,
- BO besifat kesukuan yang sempit, terbatas hanya Jawa-Madura,

Bahasa:
- SI berbahasa Indonesia, anggaran dasarnya ditulis dalam bahasa Indonesia,
- BO berbahasa Belanda, anggaran dasarnya ditulis dalam bahasa Belanda

Sikap Terhadap Belanda:
- SI bersikap non-koperatif dan anti terhadap penjajahan kolonial Belanda,
- BO bersikap menggalang kerjasama dengan penjajah Belanda karena sebagian besar tokoh-tokohnya terdiri dari kaum priyayi pegawai pemerintah kolonial Belanda,

Sikap Terhadap Agama:
- SI membela Islam dan memperjuangkan kebenarannya,
- BO bersikap anti Islam dan anti Arab (dibenarkna oleh sejarawan Hamid Algadrie dan Dr. Radjiman)

Perjuangan Kemerdekaan:
- SI memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengantar bangsa ini melewati pintu gerbang kemerdekaan,
- BO tidak pernah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan telah membubarkan diri tahun 1935, sebab itu tidak mengantarkan bangsa ini melewati pintu gerbang kemerdekaan,

Korban Perjuangan:
- Anggota SI berdesak-desakan masuk penjara, ditembak mati oleh Belanda, dan banyak anggotanya yang dibuang ke Digul, Irian Barat,
- Anggota BO tidak ada satu pun yang masuk penjara, apalagi ditembak dan dibuang ke Digul,

Kerakyatan:
- SI bersifat kerakyatan dan kebangsaan,
- BO bersifat feodal dan keningratan,

Melawan Arus:
- SI berjuang melawan arus penjajahan,
- BO menurutkan kemauan arus penjajahan,

Kelahiran:
- SI (SDI) lahir 3 tahun sebelum BO yakni 16 Oktober 1905,
- BO baru lahir pada 20 Mei 1908,

Seharusnya 16 Oktober
Hari Kebangkitan Nasional yang sejak tahun 1948 kadung diperingati setiap tanggal 20 Mei sepanjang tahun, seharusnya dihapus dan digantikan dengan tanggal 16 Oktober, hari berdirinya Syarikat Islam. Hari Kebangkitan Nasional Indonesia seharusnya diperingati tiap tanggal 16 Oktober, bukan 20 Mei. Tidak ada alasan apa pun yang masuk akal dan logis untuk menolak hal ini.

Jika kesalahan tersebut masih saja dilakukan, bahkan dilestarikan, maka saya khawatir bahwa jangan-jangan kesalahan tersebut disengaja. Saya juga khawatir, jangan-jangan kesengajaan tersebut dilakukan oleh para pejabat bangsa ini yang sesungguhnya anti Islam dan a-historis.

Jika keledai saja tidak terperosok ke lubang yang sama hingga dua kali, maka sebagai bangsa yang besar, bangsa Indonesia seharusnya mulai hari ini juga menghapus tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, dan melingkari besar-besar tanggal 16 Oktober dengan spidol merah dengan catatan “Hari Kebangkitan Nasional”. (Tamat/Rizki Ridyasmara)

0 comments:

Infor Beasiswa IIEF; Buat yang tertarik bisa apply..

Posted at at 5:49 AM on
Dec 9, 2007
Posted by Unknown Filed under: , 1 comments Readmore »»

From: Ony Jamhari ony_jamhari
Date: Fri, 30 Nov 2007 01:29:07 -0800 (PST)
Subject: [pcmi_jogja] Info Beasiswa: 8 weeks in United States (Batch 3)

Dear all,
Setelah sukses dengan Batch 1 dan 2 sebelumnya, kami sampaikan lagi informasi beasiswa Indonesia English Language Study Program (IELSP) untuk belajar Bahasa Inggris (English for Academic Purposes) dalam program immersion dalam kelas-kelas internasional selama 8 minggu di universitas ternama di Amerika Serikat. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa S1 (masih aktif – belum sidang kelulusan) dari berbagai jurusan dari universitas manapun di seluruh Indonesia.

Kami mohon bantuan Bapak-Ibu sekalian untuk dapat menyebarkan informasi ini kepada para anak didiknya karena beasiswa ini sangat memberikan pengalaman yang berharga bagi para mahasiswa kita. Informasi lengkap dapat dilihat pada info dibawah ini, dan kami sertakan pula formulir pendaftaran dalam bentuk attachment. Formulir ini boleh difotokopi.
Terima kasih,

Indonesian International Education Foundation (IIEF)
INFO BEASISWA (Full-Funding)
INDONESIA ENGLISH LANGUAGE STUDY PROGRAM (IELSP)

1. Apakah IELSP itu?
Indonesia English Language Study Program adalah program beasiswa yang menawarkan kesempatan untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris di universitas- universitas di Amerika Serikat selama 8 (delapan) minggu.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris peserta, khususnya dalam English for Academic Purposes. Selain itu, peserta akan memiliki kesempatan untuk mempelajari secara langsung kebudayaan dan masyarakat Amerika Serikat karena peserta akan mengikuti program immersion dalam kelas internasional dimana mereka akan bergabung dengan peserta lain dari berbagai bangsa dan negara. Dalam program ini, peserta tidak hanya akan belajar Bahasa Inggris, namun juga akan mengikuti berbagai program kultural yang akan memberikan pengalaman yang sangat berharga.

2. Siapa yang berhak mendaftar?
IELSP terbuka untuk mereka yang berumur 19 – 24 tahun dan masih aktif sebagai mahasiswa S1 minimal tahun ketiga (semester 5 keatas) di perguruan tinggi mana pun di Indonesia dari berbagai jurusan. Pendaftar juga harus memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL® baik International TOEFL® atau TOEFL® ITP minimal 470. Peserta terpilih juga harus bersedia untuk meninggalkan kuliah di tanah air selama 8 minggu karena akan mengikuti kursus intensif di Amerika Serikat selama waktu tersebut.

3. Apa saja persyaratannya?
- berumur 19 – 24 tahun, dan
- aktif sebagai mahasiswa S1 minimal tahun ketiga (semester 5 keatas) di perguruan tinggi manapun di seluruh Indonesia (belum menempuh sidang kelulusan)
- memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL® baik International TOEFL® atau TOEFL® ITP minimal 470 (bukan Prediction Test)
- memiliki prestasi akademik yang baik
- aktif dalam berbagai kegiatan atau organisasi
- memiliki komitmen penuh untuk segera kembali ke tanah air segera setelah program ini selesai
- tidak memiliki pengalaman belajar di Amerika Serikat atau negara lain selain Indonesia
- memiliki sifat-sifat: aktif, mandiri, bertanggung jawab, percaya diri dan berpikiran luas.

4. Bagaimana cara mendaftar?
Untuk mendaftar, dapat mengambil formulir di kantor Indonesian International Education Foundation (IIEF), Menara Imperium Lt. 28 Suite B, Jl. HR Rasuna Said Kav 1, Jakarta 12980. Formulir juga dapat di-download dari website IIEF di www.iief.or. id. Formulir boleh di fotokopi.
5. Dokumen apa saja yang harus disertakan dalam formulir pendaftaran?
Pendaftar harus melampirkan dokumen-dokumen berikut dalam formulir pendaftaran yang telah dilengkapi:
- 1 (satu) buah pasfoto berwarna ukuran 4x6
- 1 (satu) buah fotokopi Kartu Identitas (KTP)
- 1 (satu) buah surat keterangan resmi dari universitas bahwa yang bersangkutan masih aktif terdaftar di universitas tersebut
- transkrip nilai dari semester 1
- 1 (satu) buah fotokopi Ijazah SMA (tidak perlu diterjemahkan)
- 1 (satu) buah fotokopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) SMA (tidak perlu diterjemahkan)
- 1 (satu) buah Surat Referensi dari dosen di universitas – menggunakan form khusus yang terlampir dalam Formulir Pendaftaran. Form Referensi yang telah dilengkapi harap dimasukkan kedalam amplop tertutup dan disertakan bersama Formulir Pendaftaran yang telah dilengkapi. Surat Referensi dari Dosen Matakuliah Bahasa Inggris lebih baik.
- 1 (satu) buah fotokopi nilai TOEFL® (International TOEFL® atau TOEFL® ITP)

6. Formulir ditujukan kemana?
Formulir yang telah dilengkapi dan disertai oleh dokumen persyaratan dialamatkan ke:
Indonesian International Education Foundation (IIEF)
Menara Imperium Lt. 28 Suite B
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Kuningan
Jakarta 12980
(harap menuliskan IELSP di sudut kiri atas amplop)

7. Kapan batas waktu pendaftaran?
Untuk Gelombang III, formulir yang telah dilengkapi dan disertai oleh dokumen persyaratan harus diterima oleh IIEF paling lambat tanggal 4 Januari 2008.
8. Apakah saya harus sudah memiliki paspor dan visa Amerika Serikat sebelum mendaftar?
Seseorang tidak perlu sudah memiliki paspor dan visa Amerika Serikat untuk bisa mendaftar. Jika terpilih, peserta akan diberikan waktu untuk mengurus paspor. Visa Amerika Serikat akan diurus oleh IIEF sebelum keberangkatan. Perhatian: Penerima beasiswa dijadualkan untuk berangkat ke Amerika Serikat pada tanggal bulan Maret 2008. (catatan: keputusan hasil seleksi tidak dapat diganggu gugat)

9. Apakah ada biaya tertentu yang harus saya bayar dalam program beasiswa ini?
Program ini merupakan beasiswa penuh, dan peserta tidak dipungut biaya apapun. Penerima beasiswa akan ditanggung seluruh biaya kecuali biaya pembuatan paspor.

10. Kemana saya harus bertanya untuk mendapatkan informasi?
Untuk informasi dapat menghubungi:
Indonesian International Education Foundation (IIEF)
Menara Imperium Lt. 28 Suite B
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Kuningan Jakarta 12980
Telp: 021 – 831 7330,Fax: 021 – 831 7331 (pada jam kerja) Email: scholarship@ iief.or.id

1 comments:

R. H. Uno kepada gorontalomaju2 ;

Walaupun saya bukan dari team seleksi penerimaan karya inovasi, namun saya berpendapat hal seperti yang anda kemukakan bisa masuk katagori. Kearifan /kepandaian local?

Ketika kami pernah berkunjung ke Torsiaje, perkampungan diatas air suku Bajao di kabupaten Pohuato, ada kami mendengar cara mereka menangkap ikan Kerapu Batu dan ikan Napoleon (kabarnya ikan ini termasuk yang di lindungi).

Banyak terumbu karang yang rusak karena para nelayan menangkap ikan dengan bom, juga cra menangkap dengan racun Cyanida.

Tetapi cara orang Bajau ini lain,tidak merusak atau meracuni habitat ikan.

Mereka menyelam dan menyemprotkan perasan tembakau keikan2 yang ada disela-sela terumbu karang. Maka ikan2 tersebutmabukdan dengan mudah keluar dari sarangnya dan ditangkap. Ikan tersebut pun tidak mengandung racun Cyanide yang pada kadar tertentu bisa berbahaya bagi manusia yang memakan ikan tersebut.

Hai teman2 di Pohuato maupun perairan2 di Boalemo dan Gorut, silahkan cek kebenaran hal ini, barangkali termasuj cara inovatif local yang baik untuk menangkap ikan jenis langka ini, SEBELUM DI PATENT KAN OLEH NEGARA2 LAIN.

Wass.OH

0 comments:

Pengumuman DAFTAR KARYA INOVASI GORONTALO.

From: Razak Umar <razak.umar@yahoo.co.id>
Date: 2 Des 2007 00:32
Subject: [GM2020] DAFTAR KARYA INOVASI GORONTALO.

Assalamu Alaikum Wr. Wb
Dengan ini disampaikan ode Mongowutato waw Mongodulaa (bapak/ibu/saudara) rekapitulasi sementara karya inovasi Gorontalo yang dikirimkan dan diidentifikasi oleh panitia. Daftar karya inovasi ini sebagai informasi awal bagi panitia untuk selanjutnya dilakukan penilaian mendalam oleh panel ahli. Mohon kiranya masukan dan saran dari bapak/ibu untuk penyempurnaannya.
atas perkenan dan kepeduliannya disampaikan terimkash.
Wassalam
Razak Umar



__,_._,___

0 comments:

KETIKA MORAL DAN ETIKA MULAI HILANG DARI PEMIMPIN DI SERAMBI MADINA

Posted at at 6:42 AM on
Dec 1, 2007
Posted by ikbal bahua notes Filed under: Be the first to leave a comment! Readmore »»

Berbagai peristiwa bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia yang menghancurkan berbagai fasilitas negara dan impian hidup masyarakat, telah mengantarkan rakyat Indonesia menjadi miskin di antara kebahagiaan manusia Indonesia lainnya.

Provinsi Gorontalo yang merupakan provinsi dengan julukan serambi madina, bukanlah salah satu daerah yang tak luput dari bencana alam, akan tetapi hal ini dapat saja di maklumi oleh masyarakat Gorontalo karena bencana alam datang kapan saja tanpa disadari oleh masyarakat.

Akan tetapi jika bencana moral para pemimpin daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang datang dengan disengaja, maka dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan rakyat yang dipimpinnya. Hal ini dapat dilihat dari peran serta berbagai oknum pejabat yang terlibat dalam penggunaan NARKOBA, dan bahkan bahu-membahu bersama anak-anaknya dalam menggunakan barang haram tersebut yang dapat menghancurkan dekadensi moral anak bangsa.

Pertanyaannya sekarang bagaimanakah pejabat tersebut dapat memberdayakan masyarakat, sedangkan dirinya dan anak-anaknya tidak dapat memberdayakan dirinya dan keluarganya dari pengaruh NARKOBA dan derivatnya. Dimanakah etika dan moral pejabat seperti ini, apakah rakyat akan membiarkan feomena ini terjadi di serambi madina yang penuh dengan syiar Islam, atau hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama ini akan dibiarkan berkembang di Daerah Agropolitan yang penuh Inovasi dan dedikasi membangun daerah.

Sepertinya berbagai pertanyaan tersebut merupakan pekerjaan rumah yang paling berat untuk rakyat Gorontalo, karena para pejabat yang menggunakan NARKOBA tersebut adalah orang-orang yang terpercaya untuk memimpin dearah yang memiliki filosofi adat bersendikan syara, syara besendirikan kitabullah.

Sekarang Gorontalo memiliki berbagai pemimpin (pejabat) yang memiliki moral dan etika yang sudah bobrok dan tidak mengenal lagi budaya malu dalam pergaulannya sebagai warga masyarakat, Gubernur Fadel Muhammad mengatakan (Gorontalo Post) bahwa banyak pejabat pemerintah Gorontalo (Provinsi, Kabupaten/Kota) yang menggunakan NARKOBA jika mempunyai tugas ke luar Daerah utamanya di Ibu Kota Jakarta.

Pernyataan Gubernur ini bukan tidak beralasan, karena beliaulah (Gubernur) yang paling bertanggungjawab terhadap etika dan moral para pejabat yang dipimpinnya, akan tetapi seorang Fadel Muhammad tidak dapat berbuat banyak, karena para pejabat itulah yang tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih kepada masyarakat yang memberikan amanah kepada pejabat tersebut.

Tentunya hal ini akan menjadi suatu pelajaran bagi masyarakat Gorontalo dalam memilih dan memilah calon pemimpin yang akan diberikan amanah untuk kemajuan Provinsi Gorontalo dimassa yang akan datang, dan setidaknya Gorontalo saat ini penuh dengan para oknum pejabat yang mempunyai etika dan moral yang rendah dan pada posisi yang sangat memilukan.

Apakah moral dan etika Islami akan bertahan di bumi serambi madina, tentunya kita semuanya yang akan menjawabnya untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

Jayalah rakyat Gorontalo dari Bone Bolango sampai Pohuwato, Insya Allah Perjuanganmu tidak akan sia-sia untuk kemajuan Gorontalo dimasa yang datang. Dan bagi oknum pejabat yang bejat etika dan moralnya Insya Allah akan diberikan kesadaran dan petunjuk ke jalan yang benar oleh Allah SWT. Amin.....

0 comments:

Salam Buat Semua

Posted at at 6:29 AM on
Posted by ikbal bahua notes Filed under: Be the first to leave a comment! Readmore »»

kajian ilmiah perdana setiap 2 minggu pada bulan berjalan untuk bulan Desember 2007, belum sempat dilaksanakan, karena semua mahasiswa Gorontalo di Bogor sedang mengikuti kegiatan lomba makanan tradisional untuk tingkat Nasional yang diselenggarakan di IPB. Dan untuk pelaksanaan kajian ilmiah selanjutnya tetap akan dilasanakan sesuai ketentuan pada hasil rapat tanggal 24 Nov 2007.

Informasi bagi pemateri ? harap menghubungi sdr : Luqman dan Ahmad Fadli

0 comments:

Berkumpul

Posted at at 11:07 PM on
Nov 26, 2007
Posted by Inal Filed under: Be the first to leave a comment! Readmore »»

Posting pertama, semoga berhasil...
Mohon maaf kalau bahasa campur-campur, tidak ada maksud apapun.
Isi post ini pun bakalan campur aduk, kayak nasi campur makanan favorit saya sebagai mahasiswa saat ini. Saya tidak termasuk orang yang mampu menulis dengan baik, hanya saja lebih baik menyampaikan informasi dengan maksud baik, daripada disimpan sendiri menjadi basi.
Ririungan beberapa kali mengadakan acara berkumpul hanya saja saya tidak sempat mengikuti acara-acara tersebut, sangat disayangkan memang, karena kesempatan kumpul-kumpul seperti itu sangat saya tunggu-tunggu. Mendengar kabar saudara-saudara saya adalah hal yang sangat menyenangkan, entah itu kabar baik yang tentunya kita akan turut bergembira ataupun kabar buruk yang akan kita cari jalan keluarnya bersama-sama.
Ketika saudara-saudara saya memutuskan untuk membentuk Ririungan, Alhamdulillah...akhirnya saya punya tempat untuk berkumpul dengan saudara-saudara saya, menyenangkan sekali karena saya bisa menjadi bagian dari orang-orang hebat, berkumpul bersama dengan orang-orang hebat, gratis pula!
Berkumpul pasti mempunyai manfaat, ungkapan yang sudah basi mengatakan kalau berpikir dengan banyak kepala tentunya memberi alternatif jalan keluar yang lebih banyak, walaupun banyak belum tentu baik.
Berkumpul dapat dibuat bermanfaat, setiap orang seharusnya dapat memanfaatkan setiap kondisi atau keadaan yang ada, jadi seharusnya tidak ada kata-kata saya tidak melihat manfaatnya....
Berkumpul bisa membuat kita melihat bahwa kita bagian dari sesuatu yang lebih besar, dan tidak berpusat pada diri sendiri lagi, my-self berubah menjadi my-team.
Sudah dulu, kehabisan ide, sekali lagi mohon maaf kalau tulisan ini kacau balau, tidak ada hubungan antar paragraf, dll, dsb.
Bolo maapu ju...
Komment dinantikan.
Wassalam

0 comments:

Berapa Banyak Blogger blogspot asal Gorontalo???

Posted at at 9:53 PM on
Nov 23, 2007
Posted by Unknown Filed under: , Be the first to leave a comment! Readmore »»


Pingin tau berapa banyak blogger asal Gorontalo? Gampang Klik aja link berikut ini:


http://www.blogger.com/profile-find.g?t=l&loc0=ID&loc1=gorontalo


walau sebenarnya metode ini ada celah errornya validitasnya masih perlu dipertanyakan, namun Anda akan menemukan bahwa hingga detik postingan ini dibuat hanya ada sekitar 45 blog yang dibuat oleh orang Gorontalo yang beredar di belantara dunia virtual alias.


Mengingat tidak bisa dipastikan semua blogger blogspot mengisi form profile-nya dengan jujur maka metode ini sebenarnya tidak mewakili gambaran sebenarnya berapa orang asal Gorontalo yang ngeblog di blogspot.


Teryata orang gorontalo lucu-lucu juga yaa..liat aja content blog mereka




Technorati : , , ,

0 comments:

W-bloggar : tes post with wbloggar tools

ini hanya percobaan aku menggunakan blogger tools bernama wbloggar. This tool can help us to make post more eficiency to our browsing time. By use this tools, each blogger can make his or her post while they don't online. in other sideword, this tools is quite usefull for blogger with limited connection to internet.

For more and Download wbloggar..just come to this linklink


0 comments:

Info Penting: Undangan Rapat

Assalamu Alaikum Wr Wb

Diharapkan kehadiran Bapak/Ibu, Sdr/i Untuk hadir pada acara pertemuan /rapat RMGB yang Insya Allah akan dilaksanakan pada :
Hari / tanggal : Sabtu, 24 November 2004
Jam : 16.00 WIB
Tempat : Sekretariat/Base Guard RMGB

Mengingat pentingnya acara ini, diharapkan kehadiran Bapak/Ibu. Sdr/i. Dan mohon Infromasi undangan ini dapat diterskan kepada anggota ririungan lainnya
Demikian, Wassalamu Alaikum Wr. Wb

0 comments:

THE THESIS/DISSERTATION DEFENSE : The Thinking About your Thesis dan Dissertation Stage : Bagaimana Teknik Menulis Thesis dan Disertasi serta Teknik Mempresentasikannya??? (Full Guide from S. Joseph Levine, Ph.D)

Posted at at 1:46 AM on
Nov 19, 2007
Posted by Unknown Filed under: , , Be the first to leave a comment! Readmore »»


This guide is extracted/taken from "Writing and Presenting Your Thesis or Dissertation" Tutorial offered by S. Joseph Levine, Ph.D (Michigan State University East Lansing, Michigan USA at http://www.learnerassociates.net

Introduction
Guide ini akan dibagi dalam beberapa session/tahap yang diatur dalam beberapa postingan. Admin Ririungan berharap, artikel ini dapat membantu rekan-rekan Ririungan yang saat ini sedang mempersiapkan thesis dan disertasinya masing-masing, termasuk admin yang masih kesulitan dengan pilihan topik thesis yang kategori penelitiannya cepat, murah, dan mudah...he he he cari gampangnya aja..

Ok, guys..Just stay and start to read the Last session.


What a terrible name - a dissertation defense. It seems to suggest some sort of war that you're trying to win. And, of course, with four or five of them and only one of you it sounds like they may have won the war before the first battle is held. I wish they had called it a dissertation seminar or professional symposium. I think the name would have brought forward a much better picture of what should be expected at this meeting.


Regardless of what the meeting is called, try to remember that the purpose of the meeting is for you to show everyone how well you have done in the conducting of your research study and the preparation of your dissertation. In addition there should be a seminar atmosphere where the exchange of ideas is valued. You are clearly the most knowledgeable person at this meeting when it comes to your subject. And, the members of your committee are there to hear from you and to help you better understand the very research that you have invested so much of yourself in for the past weeks. Their purpose is to help you finish your degree requirements. Of course other agenda often creep in. If that happens, try to stay on course and redirect the meeting to your agenda.


The following ideas should help you keep the meeting on your agenda.


30. The most obvious suggestion is the one seldom followed. Try to attend one or more defenses prior to yours. Find out which other students are defending their research and sit in on their defense. In many departments this is expected of all graduate students. If this is not the case for you, check with your adviser to see that you can get an invitation to attend some defenses.


At the defense try and keep your focus on the interactions that occur. Does the student seem relaxed? What strategies does the student use to keep relaxed? How does the student interact with the faculty? Does the student seem to be able to answer questions well? What would make the situation appear better? What things should you avoid? You can learn a lot from sitting in on such a meeting.


31. Find opportunities to discuss your research with your friends and colleagues. Listen carefully to their questions. See if you are able to present your research in a clear and coherent manner. Are there aspects of your research that are particularly confusing and need further explanation? Are there things that you forgot to say? Could you change the order of the information presented and have it become more understandable?


32. I hope you don't try circulating chapters of your dissertation to your committee members as you are writing them. I find this practice to be most annoying and one that creates considerable problems for the student. You must work closely with your dissertation director. He/she is the person you want to please. Develop a strategy with the dissertation director regarding how and when your writing should be shared. Only after your dissertation director approves of what you have done should you attempt to share it with the rest of the committee. And by then it's time for the defense. If you prematurely share sections of your writing with committee members you will probably find yourself in a situation where one committee member tells you to do one thing and another member says to do something else. What should you do? The best answer is not to get yourself into such a predicament. The committee meeting (the defense) allows the concerns of committee members to surface in a dialogical atmosphere where opposing views can be discussed and resolved.


33. It's important that you have the feeling when entering your defense that you aren't doing it alone. As was mentioned earlier, your major professor should be seen as an ally to you and "in your corner" at the defense. Don't forget, if you embarrass yourself at the defense you will also be embarrassing your dissertation director. So, give both of you a chance to guarantee there is no embarrassment. Meet together ahead of time and discuss the strategy you should use at the defense. Identify any possible problems that may occur and discuss ways that they should be dealt with. Try and make the defense more of a team effort.


34. Don't be defensive at your defense (this sounds confusing!). This is easy to say but sometimes hard to fulfill. You've just spent a considerable amount of time on your research and there is a strong tendency for YOU to want to defend everything you've done. However, the committee members bring a new perspective and may have some very good thoughts to share. Probably the easiest way to deal with new input is to say something like "Thank you so much for your idea. I will be giving it a lot of consideration." There, you've managed to diffuse a potentially explosive situation and not backed yourself or the committee member into a corner. Plus, you've not promised anything. Try and be politically astute at this time. Don't forget that your ultimate goal is to successfully complete your degree.


35. Probably the most disorganized defense I've attended is the one where the dissertation director began the meeting by saying, "You've all read the dissertation. What questions do you have for the student?" What a mess. Questions started to be asked that bounced the student around from one part of the dissertation to another. There was no semblance of order and the meeting almost lost control due to its lack of organization. At that time I vowed to protect my students from falling into such a trap by helping them organize the defense as an educational presentation.


Here's what we do:


I ask the student to prepare a 20-25 minute presentation that reviews the entire study. This is done through the help of a series of 10-12 large pieces of paper, wall charts, that have been posted sequentially around the walls of the room. Each piece of paper contains key words regarding each of the different aspects of the study. Some pieces of paper contain information about the study setting, questions and methodology. Other pieces of paper present findings and finally there are those pieces that present the conclusions and implications. By preparing these wall charts ahead of time the student is able to relax during the presentation and use the pieces of paper as if they were a road map toward the goal. No matter how nervous you are you can always let the wall charts guide YOU through your presentation. Lettering is done with a dark marking pen and extra notes are included in very small printing with a pencil (that no one can really see). We've also tried it with overhead projected transparencies but it doesn't work as well. With the transparencies they're gone from view after a few seconds. The wall charts stay up for everyone to see and to help focus attention.


Following this structured presentation the committee begins to ask questions, but as can be expected the questions follow along with the wall charts and the whole discussion proceeds in an orderly manner. If guests are present at the defense, this form of presentation helps them also follow along and understand exactly what was accomplished through the research.


36. Consider tape recording your defense. Using a small portable recorder, record your entire presentation and also the questions and comments of the committee members. This helps in two ways. First, the student has documentation to assist in making suggested changes and corrections in the dissertation. The student can relax more and listen to what is being said by the committee members. The tape recorder is taking notes! Second, the student has a permanent record of his/her presentation of the study. By keeping the paper charts and the tape together, they can be most useful for reviewing the research in future years when a request is made for a presentation. (Bring out the tape and the pieces of paper the night before your presentation and you can listen to you make the presentation. What a good way to review.)


Well that about does it. By following the above suggestions and ideas I hope it will be possible for you to finish your graduate degree program in a most timely and enjoyable manner. By looking ahead to the different aspects of this final part of your graduate study it becomes clear that you can do a number of things to insure your success. Good luck!


37. Oh, I almost forgot. There's one last thing. Get busy and prepare an article or paper that shares the outcomes of your research. There will be no better time to do this than now. Directly after your defense is when you know your study the best and you will be in the best position to put your thinking on paper. If you put this writing task off it will probably never get done. Capitalize on all of the investment you have made in your research and reap some additional benefit - start writing.




Technorati : , ,

0 comments:

Gorontalo Corner

Template by : Faizal Kasim
RMGB Blog is Powered by Blogger-Image Hosting By TinyPic