Mungkin ada dari kita yang sudah membaca Novel Ayat-Ayat Cinta (bukan menonton filmnya) sempat membaca kutipan dialog Mria kepada Fahri, sbb:
"Ia pernah cerita, suatu kali ia ikut diskusi tentang aspek kebahasaan Al-Qur’an di Fakultas Sastra Universitas Cairo. Pemakalahnya adalah seorang doktor filsafat jebolan Sorbonne Perancis. Maria merasa risih sekali dengan kepongahan doktor itu yang mengatakan Al-Qur’an tidak sakral karena dilihat dari aspek kebahasaan ada ketidakberesan. Doktor itu mencontohkan dalam Al-Qur’an ada rangkaian huruf yang tidak diketahui maknanya. Yaitu, alif laam miim, alif laam ra, haa miim, yaa siin, thaaha nuun, kaf ha ya ‘ain shaad, dan sejenisnya. Maria berkata padaku, “Fahri, aku geli sekali mendengar perkataan doktor dari Sorbonne itu. Dia itu orang Arab, juga muslim, tapi bagaimana bisa mengatakan hal yang stupid begitu. Aku saja yang Koptik bisa merasakan betapa indahnya Al-Qur’an dengan alif laam miim-nya. Kurasa rangkaian huruf-huruf seperti alif laam miim, alif laam ra, haa miim, yaa siin, nuun, kaf ha ya ‘ain shaad adalah rumus-rumus Tuhan yang dahsyat maknanya. Susah diungkapkan maknanya, tapi keagungannya bisa ditangkap oleh mereka yang memiliki cita rasa bahasa Arab yang tinggi. Jika susunan itu dianggap sebagai suatu ketidakberesan, orang-orang kafir Quraisy yang sangat tidak suka pada Al-Qur’an dan memusuhinya sejak dahulu tentu akan mengambil kesempatan adanya ketidakberesan itu untuk menghancurkan Al-Qur’an. Dan tentu mereka sudah mencela bahasa Al-Qur’an habis-habisan sepanjang sejarah. Namun kenyataannya, justru sebaliknya. Mereka mengakui keindahan bahasanya yang luar biasa. Mereka menganggap bahasa Al-Qur’an bukan bahasa manusia biasa tapi bahasa yang datang dari langit. Jadi kukira doktor itu benar-benar stupid. Tidak semestinya seorang doktor sekelas dia mengatakan hal seperti itu.”
Di balik kutipan dialog di atas, rangkaian huruf berupa kata-kata dipertebal adalah sesuatu yang menarik diulas. Berikut penjelasan tentang AyatAyat Mutasyabihat yang terkandung dalam Al Qur'an ;
Para ulama dalam memahami huruf-huruf ini terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama berpendapat bahwa huruf-huruf ini termasuk dalam ayat2 yang hanya diketahui makna dan maksudnya oleh Allah Swt. (ayât mutasyâbihât). Pendapat ini dikuatkan oleh Abu Bakar Ra; yang mengatakan bahwa huruf-huruf itu adalah rahasia Al Quran.
Para ahli ilmu kalam menentang pendapat ini. Sebab menurut mereka Al Quran sebagai kitab petunjuk tidak boleh berisikan hal-hal yang tidak dipahami oleh manusia.
Kelompok kedua mengatakan bahwa makna atau maksudnya diketahui, tapi mereka juga berbeda ketika menentukan makna pastinya. Para ulama menyebutkan puluhan pendapat tentang huruf ini. Saya pilihkan sepuluh diantaranya.
- Huruf-huruf itu adalah huruf-huruf yang diambil dari nama Allah. "Alif" misalnya dari kata Allah, "Lâm" dari kata "Lathif", "Mîm" dari "Majid", dst. Pendapat ini dikuatkan dengan kebiasaan orang Arab yang sering menyingkat beberapa kata dalam huruf2 tertentu. Misalnya ketika mengatakan 'berhenti' / "Waqafa" (dengan tiga huruf: Waw, Qaf dan Fa') mereka cukup menyebutkan huruf "Qaf".
- Huruf2 itu adalah nama Allah jika dirangkaikan antara satu dan lainnya. Misalnya "Alif lam ra'" ditambah "ha mim", dan ditambah "nun" menjadi "Ar Rahman"
- Huruf2 itu adalah nama Allah dan makhluknya. "Alif" adalah Allah, "Lam" adalah JibriL dan "Mim" adalah Muhammad
- Huruf-huruf itu dimaksudkan untuk mengagetkan masyarakat Arab yang umumnya ahli dalam ilmu syair dan pidato, dengan mendatangkan variasi kalimat dengan rangkaian huruf yang belum pernah dikenal sebelumnya.
- Untuk membangkitkan rasa penasaran dan minat bangsa Arab agar tertarik mendengarkan Al Quran.
- Untuk mengingatkan kafir qurays bahwa kitab suci yang tidak mampu ditandingi itu terdiri dari huruf-huruf yang biasa mereka gunakan. Maka tidak ada alasan bagi mereka ketika tidak mampu membuat tandingannya.
- Sebagai tanda permulaan surat yang baru dan berakhirnya surat sebelumnya. Orang arab biasanya mengawali judul baru dari pembicaraan mereka dengan kalimat yang berbeda.
- Huruf-huruf itu adalah nama surat.
- Singkatan dari sebuah kalimat. "Alif lâm mîm" misalnya adalah singakatan dari "AnaLlahu a'laM" (Aku adalah Allah yang maha mengetahui). "Alif Lam Ra'" dari "AnaLlahu aRa" (Akulah Allah yang Maha Melihat), dst.
- Setiap huruf adalah singkatan dari sebuah kalimat pernyataan. "Alif" artinya "AllafalLahu Muhammadan Faba'atsahu Nabiyyan" (Allah menciptakan Muhammad dan ,menjadikannya nabi), dst.
Salam.
Lukmanul Hakim Abubakar (GM2020)
0 comments:
Post a Comment